Jumat 21 Sep 2018 05:02 WIB

Temuan Jarum dalam Buah Hebohkan Australia, Toko Bertindak

Raksasa ritel Australia menarik produk jarum jahit dari rak toko.

Red: Nur Aini
Ilustrasi Buah-Buahan
Foto: dok. Pribadi
Ilustrasi Buah-Buahan

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Raksasa ritel Australia Woolworths menarik produk jarum jahit dari rak di toko mereka. Hal itu menyusul kasus kontaminasi jarum jahit di dalam buah yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah pernyataan, Woolsworth menegaskan mereka telah mengambil langkah pencegahan untuk sementara menyingkirkan produk jarum jahit dari penjualan di semua tokonya. Seorang juru bicara mengatakan keselamatan pelanggan adalah prioritas utama mereka.

Polisi sedang menyelidiki lebih dari 100 laporan kasus temuan jarum jahit di dalam buah di seluruh negeri. Banyak di antaranya dicurigai kasus peniru atau hoax, dan melibatkan buah stroberi, pisang, dan apel.

Pada Rabu (19/9), Pemerintah Federal mengumumkan undang-undang baru akan diperkenalkan sehingga orang-orang yang melakukan kontaminasi benda berbahaya pada buah stroberi akan diancam hukuman penjara yang lebih berat. Perdana Menteri Scott Morrison mendeskripsikan mereka yang memasukan jarum dalam buah sebagai "pengecut" dan mendesak orang untuk terus membeli stroberi dengan hati-hati.

Undang-undang baru juga meningkatkan hukuman penjara maksimum bagi mereka yang dinyatakan bersalah mencemari makanan dari 10 menjadi 15 tahun. Sejumlah besar jarum ditemukan oleh anak-anak dan balita yang memakan buah, dan pihak berwenang mendesak konsumen untuk memastikan semua buah terlebih dulu dipotong-potong sebelum dimakan.

Polisi bekerja sama lintas batas negara

Stroberi yang terkontaminasi kini telah ditemukan di lima negara bagian dan penyelidikan sedang berlangsung. Polisi di berbagai negara bagian berbagi informasi dengan pihak berwenang Queensland, di mana kasus ini pertama kali berasal.

Pemerintah Australia Barat adalah yang pertama untuk menawarkan hadiah 100 ribu dolar atau setara Rp 380 juta untuk informasi yang mengarah ke pelanggar skandal jarum di dalam buah. Queensland dan New South Wales juga telah mengumumkan hadiah 100 ribu dolar.

Tasmania juga telah terpengaruh secara signifikan, di mana salah satu kasus terbaru yang melibatkan jarum jahit ditemukan di sebuah apel yang dibeli di Woolworths di Huonville di selatan Tasmania. Lembah Huon adalah pusat budidaya buah stroberi dan petani lokal di daerah itu juga mendesak konsumen untuk memotong buah sebelum makan.

Dalam kasus apel yang terkontaminasi, seorang bocah laki-laki berumur sembilan tahun menemukan jarum di dalam buah apel yang sudah dipotongnya menjadi dua bagian. Sepotong logam juga ditemukan di apel lain di pinggiran Howrah di pantai timur Hobart. Polisi sedang menyelidiki penemuan potongan logam sepanjang dua sentimeter di stroberi di Kingston.

Detektif sedang melakukan tes forensik pada buah itu. Jarum juga telah ditemukan pada apel dan pisang di negara bagian lain.

Banyak dari laporan asli terkait dengan buah stroberi yang berasal dari produsen di Queensland dan Pemerintah Negara Bagian itu telah mengumumkan dana bantuan senilai  1 juta dolar untuk menyelidiki kesenjangan dalam rantai pasokan buah.

Dana tersebut di luar dana bantuan lainnya senilai 1 juta dolar yang telah dialokasikan sebelumnya untuk membantu petani stroberi. Serta di tengah biaya produksi yang meningkat, masalah kontaminasi buah ini juga telah memicu tekanan ekstra pada sumber daya polisi di semua negara yang terkena dampak.

Di Queensland, lebih dari 100 polisi, termasuk 60 detektif sekarang ditugaskan untuk kasus kontaminasi stroberi.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-09-21/woolsworth-tarik-jarum-jahit-dari-tokonya/10288104
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement