Kamis 27 Sep 2018 16:22 WIB

Jepang-Inggris Gelar Latihan Gabungan di Laut Cina Selatan

Jepang, Inggris, dan AS ingin menahan pengaruh Cina di Laut Cina Selatan.

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Kapal perang AS di Laut Cina Selatan
Foto: Aljazeera
Kapal perang AS di Laut Cina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kapal perang terbesar Jepang, Kaga bergabung dengan latihan militer Angkatan Laut Inggris. Kaga, kapal pengangkut helikopter tersebut melakukan latihan gabungan bersama HMS Argyll Inggris di Samudra India. Dua kapal perang tersebut menuju Laut Cina Selatan dan Asia Timur.

"Kami memiliki hubungan tradisional yang sudah lama dengan Angkatan Laut Inggris dan kami juga sekutu Amerika dan latihan ini menjadi kesempatan bagi kami untuk mempererat kerja sama," kata Komandan Angkatan Laut Pertahanan Jepang, Kenji Sakaguchi, Kamis (27/9).

Jepang dan Inggris memang sekutu AS yang paling dekat. Mereka memiliki kepentingan yang sama dalam menahan pengaruh Cina di Laut Cina Selatan. Mereka khawatir Cina dapat menguasai jalur perdagangan yang menghubungan Asia dengan Eropa dan Amerika Serikat.

Sakaguchi mengatakan ke depannya angkatan laut akan semakin sering latihan bersama di Laut Cina Selatan. HMS Argyll, Kaga dan kapal destroyer Inazuma latihan formasi di Samudra India yang tenang. Kaga membawa empat helikopter di hanggarnya. Sementara tiga helikopter Jepang lainnya memantau dari atas.

Kehadiran angkatan laut Inggris di Laut Cina Selatan setelah pada bulan lalu kapal amphibi Inggris HMS Albion menentang teritorial Cina di perairan tersebut. Saat itu HMS Albion dalam perjalanan dari Jepang menuju Vietnam, mereka berlayar di dekat pangkalan militer Cina di Pulau Paracel dalam keadaan operasi navigasi bebas (FONOP).

Navigasi Bebas atau Freedom of Navigation sebuah hukum internasional yang mengharuskan setiap kapal melewati wilayah negara lain mengibarkan bendara negaranya. FONOP pastikan kapal yang mengibarkan bendera tidak akan diganggu oleh negara yang wilayah mereka lewati.

Kehadiran HMS Albion pun ditanggapi oleh Cina dengan kapal perang dan helikopter. Mereka juga memperingatkan Inggris jika tindakan tersebut terulang lagi dapat merusak kesepatan dagang kedua negara.

Cina mengatakan mereka tetap akan mempertahankan perdamaian di Laut Cina Selatan. Tapi mereka mengklaim jalur perdagangan laut yang menghasilkan 3 triliun dolar AS pertahun.

Wilayah yang juga diklaim oleh Malaysia, Vietnam, Filipina dan Brunie. Sebuah perairan yang kaya dengan minyak dan gas alam serta flora dan fauna. Jepang yang terlibat sengketa teritori dengan Cina di Laut Cina Timur belum meratifikasi FONOP di Laut Cinta Selatan. Tapi, Jepang mulai memberi penekanan kehadiran mereka di sana.

Pada akhir bulan lalu, Menteri Pertahanan Jepang mengatakan mereka mengirim kapal selam dalam latiha militer di perairan tersebut. Mereka juga membawa dua kapal destroyer dan Kaga dalam operasi yang akan berlangsung selama dua bulan.

Setelah melewati Laut Cina Selatan, HMS Argyll akan beroperasi di perairan Jepang. Mereka termasuk mengawasi sanksi yang diberikan PBB kepada Korea Utara untuk meninggalkan proyek senjata nuklir mereka.

HMS Argyll kapal perang Inggris ketiga yang berlayar di perairan Asia pada tahun ini. Sebelumnya HMS Albion dan satu kapal perang yang tidak disebutkan namanya.

"Biasanya kami berdiskusi dulu sebelum melakukan latihan gabungan dengan negara lain, tapi dengan Inggris tidak perlu, mereka begitu mudah diajak bekerja sama," kata Kepala Perencaan Operasi Kaga, Tatsuhiko Mizuno.

Baca: Netizen Cina Ingin Boikot IKEA

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement