Ahad 30 Sep 2018 19:13 WIB

AS Tawarkan Bantuan untuk Korban Tsunami di Sulteng

Pemerintah Jepang juga menawarkan bantuan kepada Indonesia

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Bangunan Mal Tatura Palu yang porak-poranda setelah terkena gempa bumi disertai tsunami Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Bangunan Mal Tatura Palu yang porak-poranda setelah terkena gempa bumi disertai tsunami Kelurahan Palupi, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr mengucapkan turut berbelasungkawa atas bencana alam gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Bencana alam di Palu dan Donggala ini menarik perhatian seluruh dunia.

"Segenap karyawan Kedutaan Besar AS di seluruh Indonesia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan masyarakat yang terkena dampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah," kata Donovan dalam siaran pers yang Republika terima, Ahad (30/9). 

Kedutaan Besar AS juga menyatakan siap memberi bantuan kepada korban yang membutuhkan. Donovan mengatakan sudah menghubungi Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi untuk menawarkan bantuan.

"Saya telah menghubungi Menteri Luar Negeri Marsudi untuk menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan kami. Indonesia adalah mitra penting, dan kami siap bekerja sama untuk memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan," kata Donovan.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Jepang Taro Kono juga sudah mengucapkan belasungkawa dan menawarkan bantuan kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Kono juga mendoakan para korban yang terluka dapat segera sembuh dan bangunan yang rusak dapat segera dipulihkan.

Kementerian Luar Negeri Turki juga sudah menyampaikan belangsungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan. Seperti Kedutaan Besar AS dan Kementerian Luar Negeri Jepang, Turki juga menawarkan bantuan kepada pemerintah Indonesia dan korban yang membutuhkan.

Uni Eropa juga mengeluarkan dana darurat mereka sebesar 1,5 juta euro untuk korban bencana alam ini. Terutama setelah mengetahui jumlah korban meninggal terus bertambah.

"Kami bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia. Pendanaan kami akan membantu yang paling rentan dan membantu menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air dan sanitasi serta persediaan medis," kata Komisioner Bantuan Kemanusiaan dan Managemen Krisis Uni Eropa,  Christos Stylianides seperti dilansir dari situs resmi Uni Eropa.

Komisi Bantuan Kemanusian dan  Manajemen Krisis Uni Eropa juga akan mengirimkan ahli untuk mengkoordinir bantuan dari Uni Eropa tersebut. Uni Eropa juga sudah mengaktifkan satelit darurat mereka yakni Copernicus untuk memetakan daerah yang paling membutuhkan bantuan. 

"Ini adalah aksi solidaritas Uni Eropa, hati dan pikirkan kami bersama para korban dan mereka yang memberikan bantuan pertama untuk menyelamatkan nyawa," kata Stylianides.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement