Senin 08 Oct 2018 06:55 WIB

Presiden Interpol Mundur Setelah Dinyatakan Hilang

Presiden Interpol mengundurkan diri setelah ditahan oleh Komisi Antikorupsi Cina

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Nidia Zuraya
Meng Hongwei
Foto: AP Photo/Wong Maye
Meng Hongwei

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Interpol Meng Hongwei mengundurkan diri setelah sempat dinyatakan hilang. Dilansir dari United Press International, Senin (8/10), Meng menyatakan mengundurkan diri setelah ditahan oleh Komisi Antikorupsi Cina.

"Dibawah ketentuan Konstitusi dan regulasi internal Interpol, wakil Presiden yang bertugas di Komite Eksekutif Interpol, Pak Kim Jong Yang dari Korea Selatan menjadi Pelaksana Tugas Presiden sementara," kata pernyataan Interpol di akun Twitter mereka, Senin (8/10).

Meng yang juga Wakil Menteri Keamanan Publik Cina mengirimkan surat pengunduran dirinya setelah Komisi Pusat untuk Inspeksi Pelanggaran Cina mengumumkan telah menangkapnya. Badan dibawah pemerintah Cina tersebut mengatakan tengah melakukan investigasi kemungkinan perbuatan kriminal yang dilakukan Meng.

Pertemuan Tahunan yang ke-87 yang diadakan di Dubai, Uni Emirat Arab pada 18-21 November akan memilih Presiden baru untuk sisa jabatan selama dua tahun sampai tahun 2020. Kemarin, Ahad (7/10), Interpol meminta klarifikasi keberadaan Meng yang telah menghilang sejak tanggal 27 September.

Istrinya, Grace Meng, melaporkan Meng hilang ke pemerintahan Perancis. Grace melapor setelah 10 hari tidak mendengar kabar dari suaminya. Meng yang sehari-hari bekerja di Lyon, Perancis, dinyatakan hilang setelah mengunjungi Cina pada tanggal 25 September.

Grace sempat menerima ancaman melalui pesan singkat dengan gambar pisau. Ia memberikan pernyataan tentang hilangnya Meng di sebuah hotel di Lyon. Demi keselamatannya selama diwawancara wajah Grace tidak diperlihatkan.

"Mulai sekarang, hilang sudah kesedihan dan ketakutan saya untuk mengejar kebenaran, keadilan dan tanggungjawab pada sejarah," kata Grace.

Interpol mengatakan Jurgen Stock sebagai sekretaris jendral dan kepolisian di seluruh dunia akan tetap menjalankan misi Interpol. Misi-misi Interpol antara lain membantu penegak hukum di seluruh dunia menjaga perbatasan mereka, melindungi warga sipil, mencegah dan menginvestigasi kejahatan dan meningkatkan kerjasama kepolisian global.

Banyak pejabat Partai Komunis Cina yang ditangkap dengan pola yang sama. Mereka akan menghilang dari publik lalu pemerintah Cina akan mengumumkan pejabat yang hilang tersebut telah ditahan karena melakukan tindak kejahatan.

Grace satu-satunya keluarga yang melaporkan peristiwa ini ke pemerintah negara asing. "Untuk suami yang sangat saya cintai, untuk anak-anak saya yang masih kecil, untuk seluruh rakyat di Tanah Air, dan untuk semua istri dan anak-anak agar suami dan ayah mereka tidak ada lagi yang menghilang," kata Grace.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement