Rabu 10 Oct 2018 10:54 WIB

Sejarah Hari Ini: Dua Gempa Besar Guncang Aljazair

Sebanyak 20 ribu jiwa dilaporkan meninggal dunia.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Aljir -- Pada 10 Oktober 1980, dua gempa besar menghantam kota El Asnam di utara Aljazair. Dilansir di BBC, sebuah laporan resmi mengatakan jumlah korban meninggal dunia mencapai 20 ribu jiwa dan puluhan ribu lainnya terluka.

Gempa menghancurkan bangunan rumah sakit, pusat perbelanjaan, masjid, sekolah khusus perempuan, dan dua kompleks perumahan. Gempa serupa sebelumnya pernah terjadi pada 1954 yang menewaskan 1.657 orang di El Asnam, yang kemudian disebut Orleansville.

Gempa pertama terjadi pada pukul 13.30 waktu setempat dengan kekuatan mencapai 7,3 skala Richter (SR). Gempa itu merupakan yang terbesar yang tercatat pernah terjadi di Aljazair.

Tiga jam kemudian gempa kedua terjadi dengan kekuatan 6,3 SR. Saluran telepon antara El Asnam dan ibu kota Aljazair, Aljir, terputus.

Kerusakan rumah sakit utama di El Asnam cukup parah sehingga para korban gempa harus dibawa ke ibu kota Aljir dan pelabuhan Oran sejauh 160 km untuk mendapatkan perawatan. Di pusat kota, sebuah hotel empat lantai yang memiliki 1.509 kamar runtuh dan puing-puingnya mengubur seluruh karyawan dan pengunjung yang ada di dalamnya.

Bangunan-bangunan yang runtuh kebanyakan memiliki atap datar yang terbuat dari beton. Saat dinding bangunan hancur, atap tersebut jatuh dan mengubur semua yang ada di dalam bangunan.

Beberapa jam setelah gempa, pemerintah pusat segera mengerahkan sejumlah alat berat untuk mengangkat puing-puing bangunan dan mengevakuasi korban yang tertimpa. Ribuan korban tewas dievakuasi ke pekarangan rumah sakit untuk diidentifikasi.

Petugas penyelamat berusaha melakukan identifikasi dan penguburan korban tewas secepat mungkin sebelum wabah tifus menyebar. Program vaksinasi massal dilakukan dalam sepekan untuk membatasi penyebaran penyakit tersebut.

Ada sejumlah gempa susulan yang terjadi setelah itu dengan kekuatan yang lebih rendah. Korban selamat yang mengalami trauma memilih untuk melarikan diri ke wilayah pedesaan yang lebih aman. Anjing pelacak dari Prancis dan Pegunungan Alpen di Swiss turut dikerahkan untuk membantu mencari orang-orang yang selamat di bawah reruntuhan bangunan.

El Asnam adalah rumah bagi 150 ribu orang yang tinggal di pusat kota dan 50 ribu orang yang tinggal di desa-desa sekitarnya. Setelah gempa terjadi, hampir tidak ada bangunan yang tersisa dengan utuh. El Asnam kemudian dibangun kembali dan diganti namanya menjadi Chlef.

Pada Mei 2003, gempa bumi besar kembali melanda Aljazair. Lebih dari 2.250 orang tewas dan 10 ribu lainnya terluka di kota Aljir dan Boumerdes.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement