REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sedikitnya tujuh pendaki gunung tewas setelah tenda perkemahan mereka di sebuah puncak Himalaya di bagian barat Nepal diterjang badai, kata polisi pada Sabtu, di negara dengan petaka pendakian terburuk yang kerap muncul dalam dua tahun.
Pejabat kepolisian Bir Bahadur Budhamagar berkata warga desa yang mencapai situs di base camp Gunung Gurja, dengan ketinggian puncak 7.913 meter ( 23.600 kaki ), pada Sabtu melihat tujuh mayat di lereng gunung. Sembilan pendaki telah dilaporkan hilang.
"Mayat belum teridentifikasi. Dilihat dari warna kulitnya, empat mayat dipastikan pendaki dari Korea, sementara dua orang ini adalah benar-benar orang Nepal," tutur Budhamagar kepada reuters dari Myagdi distrik di mana situs ini terletak.
Hanya saja ia menyatakan sebenarnya tidak jelas terkait ketujuh mayat yang ditemukan merupakan orang Korea atau Nepal.
Di daerah terpencil yang sulit untuk dicapai dengan berjalan kaki, ia berkata, para penduduk setempat masih terus mencari dua orang pendaki yang hilang setelah badai di malam hari.
Pejabat Kementerian Pariwisata Rameshwar Niraula berkata beberapa pilot helikopter penyelamat melihat lokasi mayat tetapi tidak mampu ke darat karena kondisi cuaca buruk. "Petugas penyelamat kemudian akan mencoba untuk mengangkut mayat yang tergeletak pada Ahad," kata Niraula.