Selasa 16 Oct 2018 15:37 WIB

Indonesia Perbesar Bantuan untuk Palestina

Indonesia juga meningkatkan bantuan ke UNRWA hingga 2 juta dolar AS.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan lebih dari Rp 110 miliar untuk Palestina. Bantuan tersebut disahkan dengan penandatanganan nota kesepahaman antar pihak terkait yang disaksikan oleh Retno bersama Menteri Luar Negeri Palestina Riad Malki.

“Ini kontribusi konkret satu kesatuan Indonesia, baik dari masyarakat maupun pemerintah, untuk Palestina,” ujar Retno setelah melakukan pertemuan Konsultasi Bilateral Pertama Indonesia-Palestina, di Jakarta, Selasa (16/10), dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri.

Sebagai bagian dari total bantuan tersebut, Indonesia juga akan meningkatkan kontribusi secara signifikan kepada United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA) dari 200 ribu dolar AS menjadi 2 juta dolar AS 2019-2020. 

Sementara itu, bantuan masyarakat Indonesia ke Palestina tercatat mencapai 2,92 juta dolar AS yang dikirim bersama 2.000 ton beras. Salah satu bantuan diberikan oleh filantropis Indonesia Tahir Foundation senilai 1,3 juta dolar AS bagi UNRWA.

Badan Zakat Nasional (Baznas) juga akan memberikan bantuan dana kepada UNRWA dan Jordan Hashemite Charity Organization untuk pengungsi Palestina. Sedangkan MUI saat ini tengah dalam tahap membahas rencana pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron.

Total bantuan tersebut juga akan mencangkup bidang peningkatan kapasitas. Pemerintah Indonesia akan memberikan kontribusi untuk kerja sama capacity building sebesar 2 juta dolar AS untuk masa tiga tahun ke depan, termasuk dalam kerangka Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPAD).

“Peningkatan kapasitas ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung bagi kesejahteraan warga Palestina dan bagi kemandirian Palestina yang merdeka,” kata Retno.

Pada 2019, Indonesia akan melatih 90 aparat dan warga Palestina di bidang pemberdayaan perempuan, good governance, budidaya buah-buahan tropis, serta bidang pengawasan obat dan makanan. Indonesia juga akan memberikan pelatihan penerbangan dengan sertifikat Commercial Pilot License (CPL) di sekolah penerbang Indonesia.

Forum Rektor dan UNPAD juga akan memberikan beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa Palestina sebagai bagian dari upaya Indonesia untuk mempersiapkan generasi muda Palestina. 

Sejak 2008, Indonesia telah melatih 1.887 aparat dan warga Palestina yang mencakup 171 bidang keahlian, termasuk bidang pemerintahan, penegakan hukum, pengawasan obat dan makanan, dan berbagai bidang teknis lainnya.

Konsultasi Bilateral Pertama Indonesia-Palestina itu dipimpin oleh Menlu kedua negara untuk menjadi wadah guna menerjemahkan hubungan baik kedua negara menjadi kerja sama konkret dan bantuan nyata. Kedua menlu juga telah ​​menandatangani nota kesepahaman mengenai Pembentukan Komisi Bersama yang akan menjadi forum pembahasan untuk meningkatkan kerja sama bilateral di bidang teknis.

Dalam pertemuan tersebut, kedua Menlu sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan khususnya antar komunitas pelaku usaha melalui pembentukan Indonesia-Palestina Business Council. Menlu Riad Malki menyampaikan penghargaan atas kebijakan bebas tarif Indonesia bagi produk Palestina sejak 2018, mengingat sektor perdagangan adalah salah satu faktor terpenting untuk kemandirian Palestina yang merdeka.

Konsultasi Bilateral Pertama Indonesia-Palestina adalah salah satu agenda utama dalam rangkaian Solidarity week for Palestine pada 13-17 Oktober 2018. Selama rangkaian kegiatan tersebut, Menlu Retno bersama Menlu Riad Malki telah meresmikan Palestine Walk di Bandung pada Sabtu (13/10) dan Walk for Peace and Humanity pada Ahad (14/10).

Menlu Riad Malki juga telah melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Joko Widodo pada Selasa (16/10), berkunjung ke program pelatihan pengawasan obat dan makanan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Ia juga memberikan kuliah umum di Bandung dan Jakarta.

Baca: Rencana Australia Pindahkan Kedubes ke Yerusalem Dikecam

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement