REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat (AS) Lindsey Graham mengungkapkan keraguannya terhadap pernyataan Arab Saudi mengenai kematian warga negaranya, Jamal bin Ahmad Khashoggi. Graham dikenal keras memberikan kritik terhadap Saudi.
"Saya skeptis terhadap narasi Saudi terbaru soal Khashoggi. Pernyataan itu terlihat meremehkan," tulis Graham seperti dikutip Reuters, Sabtu (20/10).
Pada Sabtu (20/10) dini hari waktu setempat, media pemerintah Saudi mengatakan negaranya mengakui Khashoggi tewas di konsulat Saudi di Istanbul, Turki, dalam sebuah perkelahian. Atas kematian itu, Saudi menyebutkan, 18 orang warganya telah ditahan sebagai tersangka.
Pernyataan Saudi ini keluar setelah dua pekan kolumnis Washington Post yang kerap keras mengkritik Saudi itu hilang saat hendak mengurus dokumen untuk keperluan pernikahannya di Konsulat Saudi pada 2 Oktober lalu. Penuntut umum Saudi mengatakan Kantor Penuntut Umum melakukan penyelidikan awal yang dilakukan terkait hilangnya Khashoggi.
Baca juga: Saudi Akui Khashoggi Dibunuh, Ini Penjelasannya
Hasilnya mengungkapkan, terjadi cekcok antara Khashoggi dan orang-orang yang bertemu dengannya selama berada di Konsulat Saudi di Istanbul. Keributan itu memicu perkelahian dan berujung pada kematian Khashoggi.
"Semoga jiwanya beristirahat dalam damai,” kata pernyataan penuntut Saudi seperti dikutip laman Associated Press, Sabtu (20/10).
Pernyataan Saudi tidak mengidentifikasi secara rinci tentang 18 orang Saudi yang ditahan oleh pihak berwenang. Namun, Saudi membantah Khashoggi dimutilasi.
Pihak pemerintah mengatakan, tuduhan Khashoggi--yang kerap mengkritik Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman--dimutilasi sangat tidak berdasar. Kendati demikian, Saudi didesak dunia untuk menjelaskan fakta yang sebenarnya terjadi soal kasus ini.
Media negara Saudi juga menyebutkan Penasehat Pengadilan Kerajaan Saud al-Qaftani dan Wakil Kepala Dinas Intelijen Ahmed Asiri telah dipecat dari jabatan mereka akibat kasus kematian Khashoggi. Komentar pada Sabtu itu menandai untuk pertama kali sejak Khashoggi hilang bahwa Pemerintah Arab Saudi mengakui kematian wartawan tersebut.