Selasa 23 Oct 2018 05:20 WIB

Terekam CCTV, Pelaku Pembunuhan Menyamar Sebagai Khashoggi

Pelaku menggenakan pakaian yang digunakan Khashoggi pada hari ia menghilang

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Nidia Zuraya
Gambar diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World  pada Ahad (21/10/ 2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa, (2/10/2018) .
Foto: CCTV / TRT Dunia melalui AP
Gambar diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World pada Ahad (21/10/ 2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa, (2/10/2018) .

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Salah satu pelaku pembunuhan Jamal Khashoggi terlihat keluar gedung konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, mengenakan pakaian sang korban. Dari rekaman CCTV, pria tersebut keluar beberapa jam setelah Khashoggi masuk ke kantor diplomatik tersebut.

Rekaman yang didapat secara eksklusif oleh CNN menunjukkan seorang pria terlihat meninggalkan gedung konsulat melalui pintu belakang mengenakan kemeja, jas dan celana panjang yang digunakan Khashoggi pada hari itu, lengkap dengan kumis palsu dan kacamata.

Baca Juga

Seorang pejabat Turki menggambarkan pria itu sebagai 'tubuh ganda'. Pria itu terlihat dalam rekaman yang berjalan keluar dari konsulat melalui pintu belakang kemudian naik taksi ke Masjid Sultan Ahmed yang terkenal di Istanbul, di mana dia pergi ke kamar mandi umum, mengganti pakaiannya dan pergi.

Pejabat senior Turki mengidentifikasi pria tersebut bernama Mustafa al-Madani. Madani diduga salah satu dari 15 orang tim khusus yang diyakini otoritas Turki diutus langsung Saudi ke Istanbul untuk membunuh Khashoggi.

Madani memiliki perawakan tinggi, sama dengan Khashoggi. Pejabat itu mengatakan pria  57 tahun tersebut berperan untuk mengelabui CCTV.

"Anda tidak perlu peniru untuk sebuah interogasi. Penilaian kami belum berubah sejak 6 Oktober lalu. Ini adalah pembunuhan terencana dan jasadnya (Khashoggi) dipindahkan keluar dari konsulat," kata pejabat itu, Senin (22/10).

Rekaman CCTV ini merupakan bukti teranyar yang didapat dan diungkap otoritas Turki ke publik berkaitan dengan penyelidikan Khashoggi.

Setelah membantah seluruh tudingan dan berita yang beredar terkait Khashoggi, Arab Saudi mengaku bahwa wartawan itu tewas di dalam gedung konsulatnya di Istanbul. Meski begitu, Riyadh menegaskan bahwa pemerintah tidak terlibat dalam konspirasi pembunuhan tersebut.

Saudi menganggap pembunuhan Khashoggi merupakan 'sebuah kesalahan sangat besar' yang dilakukan 'pihak-pihak' di luar otoritas dan tanggung jawab mereka.

Seorang sumber Saudi yang dekat dengan kerajaan mengatakan kepada CNN bahwa Khashoggi tewas karena dicekik. Otoritas Turki hingga kini masih mencari jasad Khashoggi dan menyelidiki kematiannya.

Sebuah laporan terpisah yang diturunkan oleh surat kabar Yeni Safak mengatakan salah seorang pengawal Pangeran Mohammad bin Salman, Maher Abdulaziz Mutreb, diketahui pernah membuat panggilan telepon dari konsulat. Surat kabar itu mengatakan empat panggilan keluar ditujukan ke Bader al-Asaker, kepala kantor Pangeran Mohammad. Dikatakan panggilan lain ditujukan ke nomor telepon di Amerika Serikat.

Yeni Safak tidak menyebutkan sumber informasi. Namun, surat kabar pro-pemerintah Turki ini telah membocorkan informasi tentang pembunuhan Khashoggi. Yeni Safak melaporkan pekan lalu bahwa para pejabat Saudi memotong jari-jari Khashoggi dan kemudian memenggal kepalanya di konsulat ketika tunangannya sedang menunggu di luar.

Pekan lalu, sebuah foto bocor yang diambil dari rekaman CCTV menunjukkan Mutreb di konsulat, tepat sebelum kedatangan Khashoggi.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement