Sabtu 27 Oct 2018 17:29 WIB

Andai Cengiz Tahu Khashoggi akan Dibunuh

Hatice Cengiz menunggu Khashoggi selama tiga jam, namun ia tak kunjung keluar.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Gambar ini diambil dari video CCTV yang diperoleh oleh penyiar Turki TRT World dan tersedia pada Ahad (21/10/ 2018), konon menunjukkan wartawan Saudi Jamal Khashoggi berbicara dengan tunangannya Hatice Cengiz sebelum memasuki konsulat Saudi di Istanbul, Selasa, (2/10/2018).
Foto:
Jamal Khashoggi

Saat ini tubuh atau jasad Khashoggi masih dalam proses pencarian. Namun kalaupun nantinya ditemukan, Cengiz mengatakan dia tidak mungkin datang ke Saudi untuk menghadiri pemakaman. Momen terakhirnya melihat calon suaminya itu adalah saat ia menemani Khashoggi mendatangi gedung konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober.

Dalam wawancara dengan Haberturk, Cengiz mengungkapkan ia telah menolak undangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk berkunjung ke Gedung Putih. Ia menuding Trump hanya ingin memanfaatkannya untuk meraih dukungan publik AS.

“Trump mengundang saya ke AS tapi saya menganggapnya sebagai pernyataan untuk memenangkan dukungan publik,” kata Cengiz dikutip laman USA Today. Menurutnya, Trump juga tidak tulus dalam menyerukan penyelidikan terhadap kasus pembunuhan Khashoggi.

Seorang jaksa penuntut umum Saudi yang menangani kasus Khashoggi telah menyatakan pembunuhan terhadap jurnalis Saudi itu memang direncanakan. Hal itu diungkapkan setelah jaksa menginterogasi para tersangka yang telah ditahan otoritas Saudi. Dalam proses interogasi, jaksa memverifikasi informasi yang telah dihimpun tim investigasi gabungan Saudi-Turki.

Kemudian pada Kamis (25/10), Kementerian Luar Negeri Saudi mengonfirmasi keterangan jaksa penuntut tersebut. Mereka mengakui pembunuhan terhadap Khashoggi terencana. Keterangan tersebut sekaligus membantah klaim Saudi yang sempat menyatakan tidak mengetahui atau terlibat dalam kasus Khashoggi.

Saat ini Saudi telah menahan 15 tersangka yang terlibat dalam pembunuhan Khashoggi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah meminta Riyadh mengekstrasidi mereka guna menjalani proses hukum di Ankara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement