REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara (Korut) sedang mempersiapkan lokasi uji coba nuklir Punggye-ri untuk didatangi para inspektur internasional. Kesempatan ini akan menjadi yang pertama kalinya para ahli asing diizinkan untuk memeriksa situs tersebut.
Seperti dilansir di the Guardian, Dinas Intelejen Nasional Korea Selatan (Korsel) telah mengamati persiapan yang dilakukan Korut di Punggye-ri. Kim Min-ki, politikus Korsel dari Partai Demokrat juga mengatakan kepada kantor berita Yonhap, Korut turut mempersiapkan tempat peluncuran satelit Sohae.
Situs uji coba nuklir Punggye-ri secara resmi ditutup pada Mei, ketika Korut mengundang beberapa wartawan internasional untuk mengamati terowongan tempat uji coba nuklir terakhir dilakukan. Sejumlah pihak menilai langkah itu hanyalah langkah simbolis, karena peralatan pemantauan radiasi yang dibawa oleh wartawan disita oleh para pejabat Korut.
Baca juga, Korea Utara Setuju Tutup Fasilitas Nuklir.
Meski demikian, Korsel tidak melihat adanya aktifitas berarti di kompleks nuklir utama Yongbyon. Meski Korut telah menghentikan uji coba nuklir dan rudal pada tahun lalu, tetapi negara itu tetap mendapatkan kritik luas karena tidak mengizinkan adanya inspeksi internasional.
Pada September lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in mengatakan, Korut setuju untuk mengizinkan inspeksi internasional memeriksa situs uji coba nuklir dengan adanya imbalan timbal balik dari Amerika Serikat (AS). Namun Moon tidak merinci apa yang dicari Pyongyang sebagai imbalannya.
Dalam pertemuan terakhirnya dengan pemimpin Korut Kim Jong-un, Moon mengatakan Kim juga berjanji akan menutup situs peluncuran satelit Sohae. Kim memungkinkan para inspektur internasional untuk mengamati pembongkaran tempat pengujian mesin rudal dan pembongkaran landasan peluncuran.