Jumat 16 Nov 2018 09:49 WIB

Sekolah di Canberra ini tak Lagi Ajarkan Bahasa Indonesia

Keputusan tersebut bertentangan dengan komitmen Australia memperkuat hubungan.

Pemerintah Federal Australia mengatakan akan berkomitmen untuk memprioritaskan pengajaran bahasa Asia di sekolah-sekolah.
Foto: ABC
Pemerintah Federal Australia mengatakan akan berkomitmen untuk memprioritaskan pengajaran bahasa Asia di sekolah-sekolah.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Sebuah sekolah menengah atas negeri di Canberra berencana membatalkan program bahasa Indonesia mereka. Padahal, baru-baru ini Perdana Menteri Australia Scott Morrison berjanji akan memperkuat hubungan dengan salah satu tetangga terdekatnya itu.

Narrabundah College tidak akan lagi mengajarkan mata pelajaran Bahasa Indonesia kepada murid-muridnya mulai 2019 setelah mengajarkannya selama lebih dari 40 tahun. Seorang perwakilan media dari Direktorat Pendidikan ACT mengatakan kepada ABC keputusan itu diambil karena jumlah siswa yang terdaftar di mata pelajaran itu rendah.

"Keputusan ini dibuat di tingkat sekolah, berdasarkan kasus per kasus di sekolah," kata perwakilan itu.

Pada tahun depan, hanya akan ada dua sekolah yang akan menawarkan siswanya pilihan untuk belajar Bahasa Indonesia di seluruh wilayah ACT. Akhir pekan lalu, salah seorang pelajar di sekolah menengah itu meluncurkan petisi yang mengatakan keputusan itu tidak adil. Menurutnya, sekolah harusnya tetap berkomitmen memprioritaskan pendidikan di atas hitung-hitungan ekonomi.

Petisi tersebut telah berhasil mendapatkan lebih dari 5.300 tanda tangan, melebihi target awalnya yang hanya 5.000 tanda tangan. Aidan Brooke, yang memulai petisi ini, mengatakan kepada ABC keputusan itu berlawanan dengan keinginan siswa dan akan mengambil kesempatan bagi para siswa di masa depan untuk belajar bahasa kedua lainnya.

"Keputusan membatalkan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah negeri unggulan di ibu kota negara, sementara PM Australia berbicara di Indonesia tentang pentingnya bahasa Indonesia membuat hal itu tampak sangat tidak bijaksana," katanya.

'Bencana bagi hubungan kita dengan Indonesia'

photo
PM Australia Scott Morrison bertemu dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Singapura selama KTT ASEAN.

Seorang analis mengatakan keputusan untuk membatalkan program bahasa Indonesia ini bertentangan dengan komitmen Pemerintah Australia untuk memperkuat hubungan dan memprioritaskan pengajaran bahasa Asia di sekolah. Sebelumnya, PM Scott Morrison berjanji mengembangkan hubungan strategis yang lebih dekat antara kedua negara setelah mengunjungi Jakarta dalam lawatan internasional pertamanya sejak terpilih menjadi Perdana Menteri Australia pada akhir Agustus tahun ini.

Janji tersebut bertujuan menegaskan komitmen Australia dalam memprioritaskan diplomasi regional dan menjalin hubungan yang erat. "Dengan menghapus Bahasa Indonesia dari apa yang mereka tawarkan, mereka tidak hanya [menentang] rekomendasi umum dari Pemerintah federal Australia, tetapi juga [akan] melawan kebijakan mereka sendiri," kata George Quinn, seorang ahli studi Indonesia di Universitas Nasional Australia.

Dia mengatakan telah terjadi juga kurangnya kepemimpinan yang konsisten oleh Pemerintah Federal dalam hal pengaturan kurikulum nasional untuk bahasa asing. "Keputusan itu akan mengecewakan dan membawa malapetaka bagi hubungan kita dengan Indonesia," katanya.

photo
Pelajar di Sekolah Menengah Atas Narrabundah College percaya keputusan membatalkan mata pelajaran bahasa Indonesia tidak adil.

Setelah kunjungan baru-baru ini oleh perwakilan negara bagian ACT ke Jakarta untuk meningkatkan hubungan budaya dan bahasa antara kedua negara, kedutaan Indonesia di Canberra mengatakan kepada ABC mereka terkejut mendengar keputusan tersebut.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia di Canberra Imran Hanafi, mengatakan langkah selanjutnya adalah berdiskusi dengan pihak-pihak terkait tentang masalah itu. Seorang ahli studi Indonesia di Pusat Kebudayaan Indonesia Monash Herb Feith, Yacinta Kurniasih percaya Pemerintah Australia tidak serius tentang pernyataannya bahwa Indonesia penting bagi Australia.

"Dengan mengizinkan sekolah yang didanai publik untuk mengakhiri program bahasa Indonesia mereka jelas dukungan [Pemerintah] masih sangat terbatas," kata Kurniasih.

ABC telah menghubungi Narrabundah College untuk meminta komentar atas berita ini tetapi belum menerima tanggapan.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2018-11-15/pelajaran-bahasa-indonesia-ditiadakan-di-sekolah-ini/10502752
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement