Kamis 22 Nov 2018 09:40 WIB

Sejarah Hari Ini: Presiden JF Kennedy Tewas Ditembak

Diduga ada konspirasi di balik pembunuhan Kennedy.

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden AS John F. Kennedy dan isterinya Jacqueline Kennedy
Foto: EPA-EFE/Abbie Rowe/ National Park Service
Presiden AS John F. Kennedy dan isterinya Jacqueline Kennedy

REPUBLIKA.CO.ID, Pada 22 November 1963, John Fitzgerald Kennedy, presiden Amerika Serikat (AS) ke-35, dibunuh ketika sedang melakukan perjalanan di Dallas, Texas, di dalam sebuah mobil terbuka. Ibu negara Jacqueline Kennedy yang jarang menemani suaminya dalam acara politik, saat itu tengah berada di sampingnya.

Bersama dengan Gubernur Texas John Connally dan istrinya, mereka berada dalam iring-iringan melalui jalan-jalan pusat Kota Dallas. Di dalam mobil konvertibel Lincoln, Keluarga Kennedy dan Connally melambaikan tangan ke arah kerumunan warga AS yang berkumpul di sepanjang rute iring-iringan.

Ketika kendaraan  melewati Texas School Book Depository Building pada pukul 12.30 siang, Lee Harvey Oswald menembakkan tiga peluru dari lantai enam, yang secara fatal melukai Presiden Kennedy dan melukai Gubernur Connally. Kennedy dinyatakan meninggal 30 menit kemudian di Parkland Hospital Dallas, di usia 46 tahun.

Wakil Presiden Lyndon Johnson yang berada di tiga mobil di belakang mobil Presiden Kennedy dalam iring-iringan, kemudian dilantik sebagai presiden AS ke-36 pada pukul 14.39 siang. Dia mengambil sumpah jabatan presiden di atas jet kepresidenan Air Force One, di landasan Bandara Dallas Love Field.

Sumpah itu disaksikan oleh sekitar 30 orang, termasuk Jacqueline Kennedy, yang masih mengenakan pakaian bernoda darah suaminya. Tujuh menit kemudian, jet kepresidenan itu berangkat ke Washington.

Keesokan harinya, Presiden Johnson mengeluarkan perintah pertamanya, yang menyatakan 25 November sebagai hari berkabung nasional untuk presiden Kennedy yang telah terbunuh. Pada hari itu, ratusan ribu orang berbaris di jalan-jalan Washington untuk menyaksikan peti jenazah Kennedy dibawa dari Capitol Rotunda ke Katedral Katolik St. Matthew.

Prosesi kemudian berlanjut ke Arlington National Cemetery, tempat para pemimpin dari 99 negara berkumpul untuk menyaksikan pemakaman kenegaraan Kennedy. Kennedy dimakamkan dengan upacara militer di Arlington House, kemudian api abadi dinyalakan oleh Jacqueline di pusaranya.

Seperti dilansir di History, Lee Harvey Oswald, lahir di New Orleans pada 1939 dan bergabung dengan Marinir AS pada 1956. Ia dipecat pada 1959 dan sembilan hari kemudian berangkat ke Uni Soviet, namun gagal menjadi warga negara di sana.

Dia bekerja di Minsk dan menikahi seorang wanita Soviet. Pada 1962, ia diizinkan untuk kembali ke AS bersama istri dan bayi perempuannya. Pada awal 1963, ia diketahui membeli pistol dan revolver 0,38 melalui surat pesanan.

Pada 10 April di Dallas, ia diduga menembak mantan Jenderal Angkatan Darat AS Edwin Walker, seorang tokoh yang dikenal karena pandangan sayap kanannya yang ekstrem. Di bulan itu, Oswald pergi ke New Orleans dan mendirikan cabang Fair Play for Cuba Committee, sebuah organisasi pro-Castro.

Pada September 1963, dia pergi ke Mexico City dan para penyelidik menduga dia saat itu tengah berusaha melakukan perjalanan ke Kuba atau kembali ke Uni Soviet. Pada Oktober, ia kembali ke Dallas dan mengambil pekerjaan di Texas School Book Depository Building.

Kurang dari satu jam setelah Kennedy ditembak, Oswald membunuh seorang polisi yang menanyainya di jalan dekat rumah kediamannya di Dallas. Tiga puluh menit kemudian, Oswald ditangkap di bioskop oleh polisi yang menanggapi laporan seorang saksi. Dia secara resmi didakwa pada 23 November untuk pembunuhan Presiden Kennedy dan petugas polisi J.D. Tippit.

Pada 24 November, Oswald dibawa ke ruang bawah tanah markas polisi Dallas. Ketika Oswald masuk ke dalam ruangan, Jack Ruby muncul dari kerumunan dan membunuh dia dengan satu tembakan dari pistol yang tersembunyi.

Ruby, yang segera ditahan, mengatakan ia menembak Oswald karena marah terhadap pria itu yang telah membunuh Kennedy. Ada yang menyebutnya pahlawan, tetapi ia didakwa melakukan pembunuhan tingkat pertama.

Jack Ruby, yang awalnya dikenal sebagai Jacob Rubenstein, diduga memiliki koneksi kecil terhadap aksi kejahatan terorganisir. Dia tertarik pada teori-teori pembunuhan Kennedy, dan banyak yang percaya dia membunuh Oswald agar konspirasi yang lebih besar tidak terungkap.

Dalam persidangannya, Ruby menyangkal tuduhan itu dan mengaku tidak bersalah. Ia beralasan, kesedihannya yang besar atas pembunuhan Kennedy telah menyebabkan dia menderita epilepsi psikomotor dan menembak Oswald secara tidak sadar. Namun hakim menyatakan Ruby bersalah atas dakwaan pembunuhan dan memvonisnya dengan hukuman mati.

Pada Oktober 1966, Pengadilan Banding Texas membalikkan keputusan Ruby. Pada Januari 1967, sambil menunggu sidang baru, yang akan diadakan di Wichita Falls, Ruby meninggal karena kanker paru-paru di rumah sakit Dallas.

Pejabat Warren Commission pada 1964 menyimpulkan, baik Oswald maupun Ruby adalah bagian dari konspirasi yang lebih besar, baik domestik maupun internasional, untuk membunuh Presiden Kennedy. Meskipun kesimpulannya tampaknya kuat, laporan itu gagal membungkam teori konspirasi seputar peristiwa tersebut.

Pada 1978, House Select Committee on Assassinations menyimpulkan dalam laporan awal bahwa Kennedy mungkin dibunuh dalam sebuah konspirasi yang mungkin telah melibatkan beberapa organisasi kejahatan. Temuan komite itu, terus diperdebatkan secara luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement