REPUBLIKA.CO.ID, NADOR -- Angkatan Laut Maroko menemukan jasad 15 migran di dalam sebuah perahu yang telah terombang-ambing di Laut Mediterania selama berhari-hari, pada Sabtu (24/11). Mereka juga berhasil mengevakuasi 53 orang yang selamat di dalam perahu itu, termasuk di antaranya delapan perempuan.
Middle East Eye melaporkan, perahu itu diduga terombang-ambing di tengah lautan selama empat hari setelah mengalami kerusakan mesin dalam perjalanannya ke Spanyol. Penumpang yang selamat dibawa ke pelabuhan Nador, sebuah kota pantai di wilayah Rif di timur laut Maroko.
Lalu lintas migrasi di jalur laut utama dari Libya ke Italia dilaporkan telah menurun tajam selama setahun terakhir. Namun perjalanan migran telah meningkat dengan melintasi Mediterania Barat ke Spanyol.
Pada Jumat (23/11), Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan sekitar 51 ribu migran telah tiba di Spanyol melalui laut tahun ini. Lebih dari 120 migran, dari Afrika Utara dan negara Sub-Sahara Afrika lainnya, telah tiba di Spanyol setiap harinya selama November.
Menurut IOM, lebih dari 630 orang telah meninggal atau hilang di sepanjang rute ke Spanyol. Jumlah tersebut hampir tiga kali lebih banyak daripada pada 2017.
"Ini biasanya adalah waktu untuk memperlambat rute-rute ini, yang tidak terjadi di Spanyol," kata juru bicara IOM Joel Millman dalam jumpa pers.
Secara total, lebih dari 104.500 orang telah tiba melalui laut di Eropa sepanjang tahun ini. Sementara 2.075 lainnya telah tewas dalam perjalanan mereka.