REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebanyak 22 orang dinyatakan tewas dalam ledakan di dekat pabrik kimia di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, Cina. Pemerintah setempat mengatakan sebanyak 22 orang juga terluka karena peristiwa tersebut.
Dalam rekaman video yang dipublikasi media milik pemerintah memperlihatkan peristiwa ledakan tersebut. Dalam video itu terlihat asap hitam membumbung dan api yang membakar. Sementara foto-foto menunjukkan mobil dan truk terbakar di pinggir jalan.
Kantor berita Cina, Xinhua melaporkan ada sebanyak 50 mobil yang terbakar dalam kejadian tersebut. Produksi di dekat pabrik Hebei Shenghua Chemical Industry Co dihentikan.
Sementara itu juru bicara ChemChina, pemilik Hebei Shenghua mengatakan ledakan tersebut tidak terjadi di pabriknya. Media pemerintah melaporkan kebakaran itu sudah berhasil dipadamkan.
Zhangjiakou yang terletak sekitar 156 kilometer sebelah utara Beijing juga akan menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022. Masyarakat Cina bermasalah dengan standar keamanan dalam bekerja setelah selama tiga dekade perekonomian Cina tumbuh pesat.
Sering kali kecelakaan dan kebakaran seperti itu terjadi dari longsor di pertambangan sampai kebakaran di pabrik. Pada Agustus 2015, ada sebanyak 165 orang tewas setelah pabrik kimia meledak di kota pelabuhan Tianjin.
Dalam laporan pemerintah ditemukan ledakan tersebut terjadi karena bahan-bahan mudah terbakar dan meledak disimpan secara sembarangan. Cina sudah berjanji akan meningkatkan standar keamanan industri. Tapi para aktivis lingkungan khawatir pengawasan yang lemah terus terjadi, termasuk pengawasan proses bahan kimia yang mudah terbakar.