Selasa 04 Dec 2018 07:29 WIB

Kerusuhan 'Rompi Kuning' di Paris Rugikan Negara 4 Juta Euro

Ribuan pemrotes 'rompi kuning' berkumpul di Paris dan beberapa kota besar lain

Kota Paris, Prancis.
Foto: dentons.com
Kota Paris, Prancis.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Akhir pekan lalu kota Paris dilanda gelombang protes menentang pajak bahan bakar oleh kelompok 'rompi kuning'. Kerugian yang diperkirakan akibat protes pada akhir pekan ini menurut media lokal, diperkirakan mencapai tiga hingga empat juta euro atau sekitar 3,4-4,5 juta dolar AS.

Anne Hidalgo, Wali Kota Paris, mengatakan kepada France 3, satu lembaga penyiaran lokal, Senin (3/12), bahwa kerusuhan pada Sabtu membuat Ibu Kota Prancis, Paris, menderita kerugian antara tiga dan empat juta euro.

Ribuan pemrotes 'rompi kuning' telah berkumpul di Paris dan beberapa kota besar lain untuk memprotes pajak bahan bakar Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang kontroversial. Demonstran yang biasanya tinggal di daerah pedesaan karena tingginya biaya sewa rumah di kota besar, menyeru Macron agar memangkas pajak bahan bakar dan membuat pengaturan ekonomi untuk meringankan hidup mereka.

Polisi Prancis pada Sabtu (1/12) menindas pemrotes di sekitar Champs-Elysees, yang terkenal, dengan menggunakan gas air mata dan semprotan air. Pengunjuk-rasa membakar sejumlah kendaraan dan tong sampah serta melempari polisi dengan batu dan botol.

Dalam kerusuhan tersebut, dua orang telah tewas, sementar 1.043 orang lagi, termasuk 222 personel pasukan keamanan, cedera, dan sebanyak 1.424 orang ditangkap, demikian laporan Kantor Berita Anadolu.

Menurut jajak pendapat baru-baru ini, 84 persen orang Prancis, kebanyakan dari kelompok berpenghasilan menengah, mendukung protes itu. Selama setahun belakangan, harga bahan bakar di Prancis telah naik lebih dari 20 persen.

Sementara itu, Macron telah menunda kunjungannya ke Serbia gara-gara protes 'rompi kuning' di Prancis, demikian pengumuman Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Senin. Macron mulanya dijadwalkan pergi ke Serbia pada 5 Desember, tapi ia menunda kunjungannya ke negara Balkan tersebut.

Dalam satu taklimat, Vucic mengatakan Macron memberitahu dia melalui telepon bahwa ia telah menunda kunjungannya ke Beograd karena protes pajak bahan bakar yang berlangsung di Prancis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement