Senin 24 Dec 2018 07:15 WIB

Tahun Ke-12 Eksekusi Saddam, Sang Putri Berpesan untuk Irak

Raghad Saddam mengklaim sang ayah benteng dari ekspansi Iran di kawasan.

Raghad Saddam Husain
Foto: Reuters
Raghad Saddam Husain

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA—  Putri almarhum presiden Irak Saddam Husain, Raghad Saddam Husain, memublikasikan rekaman testimoninya terkait peringatan ke-12 eksekusi ayahnya yang meninggal di tiang gantungan pada 30 Desember 2006 lalu.  

Dilansir Aljazeera, dalam rekaman yang diunggah pada Sabtu (22/12) tersebut, Raghad mengajak segenap masyarakat Irak untuk mengesampingkan ego pribadi dan sektoral untuk kepentingan bangsa yang telah mengalami impitan demi impitan sejak Agresi Amerika pada 2003.  

“Wahai warga Irak yang tercinta, agar visi kita menuju Irak yang lebih aman dan stabil dibandingkan sekarang,” kata dia sembari kembali mengingatkan bagaimana Irak di bawah kepemimpinan ayahandanya adalah penjaga gerbang timur yang merupakan benteng bagi ambisi Iran memperluas cengkeramannya di kawasan Arab.   

Raghad mengatakan, di bawah kepemimpinan ayahandanya yang dia sebut syahid itu, tak satu pun berani mengangkangi dominasi negara dan kemuliaan bangsa. Kondisi ini jauh berbeda setelah 2003, saat nilai-nilai kemanusiaan dan etika sirna, lalu ide-ide Barat menggurita, kemudian disusul dengan eksploitasi agama sebagai tameng untuk memaksakan gagasan-gagasan partai yang busuk.

Dia mengklaim, sejak ayahandanya lengser dan agresi AS, Irak menghadapi multikrisis, seperti pengusiran, pembunuhan, dan perlakuan rasial. “Belum lagi, teroris radikal yang memberangus sejarah negara dan peradabannya,” tutur dia. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement