Selasa 08 Jan 2019 19:10 WIB

Cerita Menlu Retno Melobi Agar Indonesia di DK PBB

Menlu Retno melakukan lobi hingga 10 menit sebelum pemungutan suara.

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers sesusai pembukaan Bali Domocracy Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keterangan pers sesusai pembukaan Bali Domocracy Forum 2018 di Nusa Dua, Bali, Kamis (6/12/2018).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menceritakan perjalanan Indonesia menjadi Anggota Dewan Keamanan PPB. Dalam acara The Millennials Meet and Greet with Foreign Minister, Selasa (8/1), ditayangkan video saat Indonesia terpilih sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB 2019-2020.

"Saya masih ingin menangis setiap melihat video itu," kata Retno di depan peserta acara yang berasal dari berbagai kalangan pemuda dan pemudi di seluruh Indonesia, Selasa (8/1).

Dalam tayangan video tersebut terlihat Retno sangat bersyukur ketika Indonesia dinyatakan sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Indonesia meraih dukungan 198 negara anggota PBB. Retno menceritakan proses Indonesia menjadi anggota PBB tidak mudah.

Retno mengatakan ia harus melakukan lobi kepada para negara anggota PBB selama tiga tahun. Ia sempat menjadikan sebuah pojok di kantor pusat PBB di New York sebagai kantornya. Di sana, ia melobi menteri-menteri luar negeri negara anggota PBB. 

Retno juga harus berkeliling untuk mengunjungi negara-negara sahabat. Berbagai upaya ia lakukan seperti menurun semua diplomat senior. Mantan Menteri Luar Negeri Hasan Wirajuda dan Wakil Menteri A.M Fachir juga ikut melakukan lobi.

"Dan lobi itu masih saya lakukan sepuluh menit sebelum pemungutan suara dimulai satu-satu saya telpon ke menteri-menteri luar negeri 'benar ya dukung kami ya'," kata Retno.

Retno mengatakan pada saat itu ia tidak berani pulang jika kalah. Retno mengatakan ketika Presiden Dewan Keamanan PBB sekaligus Menteri Luar Negeri Slovakia Miroslav Lajčák menyatakan Indonesia menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB, ia merasa sangat bahagia. 

"Itu salah satu momen kebahagiaan saya," kata Retno.

Retno mengatakan lobi itu tidak hanya dilakukan para diplomat. Presiden Joko Widodo juga turut melobi pemimpin-pemimpin negara lainnya untuk mendukung Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

"Presiden itu setiap kali bertemu pimpin negara lain selalu bilang; 'saya sedang mengupayakan meraih kursi anggota tidak tetap DK PBB, tolong dukung kami'," kata Retno. 

Kepada para millenial Retno berpesan untuk tidak mudah menyerah. Ia mengatakan selama berusaha pasti ada cara untuk mendapatkan yang dituju. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement