Ahad 13 Jan 2019 16:30 WIB

Huawei Picu Kekhawatiran Keamanan di Eropa

Otoritas Polandia menangkap seorang pegawai Huawei atas tuduhan aksi mata-mata

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nidia Zuraya
Huawei
Huawei

REPUBLIKA.CO.ID, WARSAWA -- Menteri Urusan Dalam Negeri Polandia Joachim Brudzinski mengatakan kehadiran perusahaan telekomunikasi asal Cina, Huawei, telah menimbulkan kekhawatiran keamanan di Eropa. Ia meminta Uni Eropa dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) memiliki sikap selaras tentang apakah Huawei harus didepak dari pasar Benua Biru.

"Ada kekhawatiran tentang Huawei di dalam NATO. Masuk akal untuk memiliki sikap bersama, di antara negara-negara anggota Uni Eropa dan NATO," kata Brudzinski pada Sabtu (12/1).

Kendati demikian, dia menyatakan Eropa tetap menghendaki adanya hubungan yang baik dengan Pemerintah Cina. "Kami ingin hubungan dengan Cina yang baik, intensif, dan atraktif bagi kedua belah pihak," ujarnya.

Pernyataan Brudzinski muncul setelah otoritas Polandia menangkap seorang pegawai Huawei bernama Wang Weijing karena dituduh melakukan aksi mata-mata. Dia dibekuk dengan seorang mantan pejabat keamanan Polandia pada Jumat lalu.

Keduanya pun telah mendengar dakwaan. Mereka diperkirakan akan menjalani masa tahanan selama tiga bulan. Merespons penangkapan tersebut, Huawei segera mengumumkan bahwa pihaknya telah memecat Wang.

"Sesuai dengan syarat dan ketentuan kontrak kerja Huawei, kami telah membuat keputusan ini karena insiden tersebut telah membuat (citra) Huawei menjadi buruk," kata Huawei dalam pernyataannya.

Huawei mengatakan pihaknya selalu mematuhi semua hukum dan peraturan yang berlaku di negara tempat mereka beroperasi. "Kami mewajibkan setiap karyawan untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat mereka tinggal," ujarnya.

Kementerian Luar Negeri Cina telah menyatakan keprihatinannya atas kasus penangkapan Wang. Beijing meminta Polandia menangani kasus tersebut secara adil.

Huawei sebagai salah satu perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia telah menghadapi pengawasan ketat di Barat. Hal itu disebabkan kedekatan hubungan antara perusahaan itu dengan Pemerintah Cina.

Selain itu, pengawasan terhadap Huawei mulai intens dilakukan sejak AS menuding bahwa perangkat yang diproduksi perusahaan itu dapat digunakan Cina untuk memata-matai.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement