Rabu 30 Jan 2019 07:03 WIB

Bahrain Resmi Ajukan Permohonan Ekstradisi Hakeem Al-Araibi

Hakeem Al-Araibi sekarang dipastikan akan menghadapi proses hukum yang panjang.

Red:
abc news
abc news

Bahrain secara resmi mengajukan permintaan ekstradisi Hakeem Al-Araibi. Ia pengungsi yang tinggal di Melbourne dan telah ditahan di Bangkok, Thailand.

Permohonan ekstradisi ini menggagalkan harapan para pendukung agar pemain sepak bola muda asal Bahrain itu mendapatkan penyelesaian cepat dari kasus hukumnya.

Pemain sepak bola berusia 25 tahun itu ditahan pada November ketika dia tiba di Thailand untuk berbulan madu. Ia ditahan antaran statusnya sebagai orang yang dicari oleh otoritas Bahrain atas tuduhan vandalisme yang menurutnya bermotif politik.

"Bahrain telah mengajukan permintaan ekstradisi dan sejumlah dokumen," kata Busadee Santipitaks, juru bicara Kementerian Luar Negeri Thailand.

"Kementerian Luar Negeri Thailand telah mengirimkan dokumen-dokumen itu ke kantor Jaksa Agung."

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Bahrain mengkritik desakan untuk membebaskan Hakeem AlAraibi yang berstatus pengungsi tersebut.

"Intervensi dari luar untuk urusan internal Bahrain tidak dapat diterima," kata Menteri Dalam Negeri Bahrain, Jenderal Sheik Rashid bin Abdullah Al Khalifa.

"AlAraibi dijatuhi hukuman 10 tahun penjara setelah dinyatakan bersalah dalam pengadilan in absentia karena berpartisipasi dalam kasus terorisme pada tahun 2012, yang melibatkan serangan pembakaran, kepemilikan bom yang tidak dapat terbakar, dan menyebabkan kerusakan pada properti publik dan pribadi," tulis pernyataan dari Jenderal Rashid.

 

Sementara itu cuplikan Hakeem Al-Araibi sedang bermain dalam sebuah pertandingan sepak bola pada saat yang sama dugaan vandalisme itu berlangsung, akan muncul untuk memberinya alibi yang kuat.

Al-Araibi yakin dia menjadi target "balas dendam" setelah mengkritik Sheik Salman bin-Ibrahim al-Khalifa ketika kerajaan Bahrain mencalonkan diri sebagai presiden FIFA pada 2016.

Sheik Salman saat ini menjabat sebagai presiden Konfederasi Sepak Bola Asia dan pernah mengetuai komite yang bertugas mengidentifikasi atlet yang berpartisipasi dalam protes melawan pemerintah.

Sekitar 150 atlet ditangkap dan beberapa mengaku mereka telah disiksa, termasuk Hakeem AlAraibi.

Hakeem Al-Araibi yang bermain di posisi bek di kesebelasan Bahrain itu melarikan diri ke Australia dan menerima perlindungan sebagai pengungsi, dan baru memulai kehidupannya yang baru dengan bermain untuk Pascoe Vale FC.

Perkembangan permintaan resmi ekstradisi pemerintah Bahrain ini merupakan pukulan bagi para pendukung Hakeem Al-Araibi, yang menyerukan agar Bahrain mundur, sehingga memungkinkan pemuda pengungsi itu kembali ke Melbourne.

Hakeem Al-Araibi sekarang dipastikan akan menghadapi proses hukum yang panjang tetapi kampanye advokasi oleh komunitas olahraga internasional terus mendapatkan momentum.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.

Ikuti berita-berita lainnya dari situs ABC Indonesia.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement