REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Wabah demam babi di Jepang menyebar ke lima prefektur termasuk Osaka. Lantaran hal itu, lebih dari 10 ribu babi akan dimusnahkan sebagai bagian dari langkah pencegahan penularan lebih lanjut.
Menurut pejabat kementerian pertanian, hal itu merupakan jenis yang berbeda dari demam babi Afrika yang mematikan, yang telah diperangi Cina. Babi di prefektur Aichi, Jepang tengah, telah ditemukan berjangkit demam babi, kasus serupa pertama di luar prefektur tetangga Gifu sejak wabah demam babi pertama di negara tersebut dalam 26 tahun dikonfirmasi di Gifu pada September lalu.
Babi yang dikirim dari peternakan Aichi yang dipermasalahkan ke peternakan babi di Osaka dan tiga prefektur lainnya juga ditemukan terinfeksi demam babi, kata petugas kementerian. Petugas itu menambahkan bahwa sebanyak 15 ribu babi di peternakan yang terkena dampak akan dimusnahkan dan dikubur.
"Untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut, pemerintah akan melakukan yang terbaik dengan melakukan koordinasi dengan kementerian pertanian dan pihak berwenang yang bersangkutan agar segera menerapkan langkah-langkah karantina secara menyeluruh," kata Kepala Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga saat konferensi pers.
Demam babi kerap menjadi penyebab kematian bagi babi dan babi hutan, tetapi tidak menular manusia.