REPUBLIKA.CO.ID, BORNO -- Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap konvoi gubernur negara bagian Borno saat sedang menuju ke sebuah rapat umum di Timur Laut Nigeria, Selasa (12/2). ISIS menyebut sebanyak 42 orang tewas. Serangan ini terjadi menjelang pemilihan presiden yang akan berlangsung pada Sabtu ini.
Sebelumnya, sumber resmi mengatakan kepada Reuters antara tiga dan 10 orang terbunuh, dan beberapa dari mereka mungkin telah dipenggal.
Boko Haram melancarkan pemberontakan selama satu dekade di timur laut Nigeria dan telah menewaskan sekitar 30 ribu orang. Serangan itu memaksa sekitar dua juta orang meninggalkan rumah mereka.
Sementara ISIS Provinsi Afrika Barat yang berpisah dari Boko Haram pada 2016, telah melakukan serangkaian serangan terhadap target militer dalam beberapa bulan terakhir.
Sumber-sumber keamanan mengatakan, orang-orang bersenjata melepaskan tembakan ke iring-iringan mobil yang mengangkut gubernur negara bagian Borno, Kashim Shettima dalam perjalanan dari ibukota negara bagian Maiduguri ke kota pasar Gamboru untuk sebuah rapat umum.
Dua sumber keamanan mengatakan tiga orang tewas. Pemerintah dan sumber keamanan terpisah mengatakan sebanyak 10 orang tewas. "Beberapa dari mereka yang tewas mungkin telah dipenggal," kata mereka.
Presiden pejawat Muhammadu Buhari mencoba mempertahankan masa jabatan kedua dalam pemilihan pada Sabtu (16/2) di Nigeria. Ia menghadapi persaingan ketat melawan penantang utamanya, Atiku Abubakar, seorang pengusaha dan mantan wakil presiden.