Kamis 14 Feb 2019 11:28 WIB

Pesawat Ini Kena Turbulensi Hebat, Gerobak Makanan Terbalik

Pesawat mendarat darurat di Bandara Reno.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Turbulensi di pesawat Compas Airlines.
Foto: Joe Justice/Twitter.
Turbulensi di pesawat Compas Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, NEVADA -- Compass Airlines dengan nomor penerbangan 5763 mengalami turbulensi hebat dalam penerbangan dari Santa Ana, California, menuju ke Seattle, Washington. Turbulensi hebat tersebut mengakibatkan lima orang terluka.

Pilot Compass Airlines terpaksa melakukan pendaratan darurat di Bandara Reno, negara bagian Nevada sekitar pukul 13.00 waktu setempat. Otoritas Layanan Medis Darurat mengatakan, tiga penumpang dilarikan ke rumah sakit karena cedera ringan.

Seorang penumpang, Joe Justice mengunggah video ketika pesawat mengalami turbulensi. Saat itu, gerobak makanan dan minuman yang berada di lorong pesawat terbalik dan berserakan.

"Ini turbulensi yang cukup gila, tetapi kru dapat menanganinya dengan sempurna, bahkan bisa melakukan pendaratan darurat," ujar Justice dalam Twitter pribadinya, seperti dilansir Channel News Asia.

Juru bicara Bandara Reno, Brian Kulpin mengatakan, para penumpang akan melanjutkan perjalanan mereka dengan pesawat lain yang didatangkan dari Salt Lake City, Utah.

Compass Airlines merupakan anak perusahaan dari Delta Airlines. Compass Airlines membawa 59 penumpang dan 4 awak, dengan jenis pesawat Embraer 175. Compass Airlines 5763 beroperasi sebagai Delta Connection dari Orange Country ke Seattle.

Pesawat mendarat dengan selamat dan penumpang keluar dari pintu kabin utama dengan aman. Setelah mendarat, penumpang diberikan sajian pizza dan minuman soda. "Delta menyediakan sumber daya untuk merawat konsumen kami. Kami meminta maaf atas pengalaman ini," ujar Delta Airlines dalam pernyataannya.

Badai musim dingin menyebabkan cuaca buruk, dan berbahaya bagi penerbangan. Badan Cuaca Nasional telah memberikan peringatan adanya badai musim dingin yang berlaku di wilayah Lake Tahoe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement