REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Ash Shun menegaskan bahwa Revolusi Palestina yang dimulai sejak 1965 masih berlanjut. Dalam sambutannya pada Malam Kebudayaan Palestina (Palestinian Cultural Night) yang digelar untuk memperingati 54 Tahun Revolusi Palestina, Dubes Zuhair menjelaskan acara tersebut ditujukan untuk menggalang dukungan dunia kepada Presiden Mahmoud Abbas dalam menyerukan apa yang dicita-citakan rakyat Palestina.
"Revolusi yang diawali pada 1 Januari 1965 adalah awal dari sebuah rencana untuk menjadikan Palestina negara yang lebih baik ke depannya, baik secara politik maupun global," kata Zuhair di Jakarta, Rabu malam.
Malam kebudayaan yang dikemas dalam sajian penampilan tari dan musik, merupakan ungkapan rakyat Palestina mengenai makna kemerdekaan, yang telah lama mereka idamkan. Rakyat Palestina, yang hingga kini masih hidup dalam pendudukan Israel, bahkan ada yang terpaksa mengungsi dari tanah kelahiran mereka untuk memperoleh keamanan dan kedamaian.
"Lagu-lagu yang dipersembahkan tadi merupakan penyampaian kepada seluruh dunia khususnya masyarakat Indonesia, mengenai apa yg dirasakan rakyat Palestina tentang makna kebebasan," kata Dubes Zuhair.
Numan Al Jalmawi, seniman Palestina yang khusus didatangkan ke Jakarta untuk tampil dalam acara tersebut, mengaku senang dapat menyanyikan lagu-lagu tradisional Palestina yang diturunkan dari generasi ke generasi. Ia juga mengungkapkan kebahagiannya dapat berkunjung ke Indonesia, sebuah negara yang secara konsisten menunjukkan komitmen untuk perjuangan bangsa Palestina meraih kemerdekaan.
"Rakyat Indonesia sangat dekat dengan bangsa Palestina. Mereka sangat bersahabat, menyenangkan, dan selalu mendukung bangsa Palestina," kata Numan.