REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sedikitnya sembilan gerilyawan Taliban, termasuk tiga pelaku bom bunuh diri terbunuh oleh pasukan Afghanistan. Tentara Afghanistan mengadang anggota Taliban yang hendak memasuki pangkalan militer di selatan negara tersebut.
"Pasukan tentara Maiwand 215 yang berada di Provinsi Helmand diserang pada Jumat pagi," kata pejabat tinggi keamanan di Kabul.
Ia menambahkan, ini merupakan serangan ketiga yang dilakukan Taliban dalam upaya menyerbu instalasi strategis militer dalam 48 jam. Para milisi tak henti-hentinya mencoba menguasai pangkalan tersebut. "Tentara Pasukan Maiwand 215 Afghanistan menghentikan Taliban yang berusaha menguasai kompleks militer, kami melaporkan ada enam tentara kami yang gugur dalam bentrokan tersebut," kata pejabat tersebut tanpa bersedia menyebutkan namanya.
Dua petugas keamanan lainnya membenarkan bahwa anggota pasukan asing di pangkalan tersebut aman. Taliban tidak berhasil menerobos tembok markas.
AS memiliki 14 ribu tentara di Afghanistan sebagai bagian dari misi yang dipimpin NATO. Selain itu ada 8.000 personel pasukan dari 38 negara yang memberikan pelatihan dan dukungan bagi pasukan Afghanistan.
Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada kongres bulan lalu untuk rencananya mengurangi jumlah pasukan dari Afghanistan.
Helmand tampak menjadi sasaran strategis bagi para milisi karena provinsi yang luas membentang itu menyediakan pasokan opium gelap. Dalam masa intervensi internasional lebih dari satu dasawarsa, Helmand merupakan tempat yang paling mematikan bagi pasukan asing dan menewaskan hampir 1.000 nyawa.
Seorang perwira Afghanistan menyebutkan bahwa seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di dalam ruang makan di dalam maskas ketika bentrokan terjadi.
Taliban mengatakan para pejuangnya terlibat bentrok dengan pasukan AS dan Afganistan di pangkalan Shorab, Provinsi Helmand. "Bentrokan keras terus berlangsung dan puluhan pasukan asing terbunuh dan terluka," kata Qari Yousuf Ahmadi, juru bicara Taliban.
Pasukan Afghanistan pada pekan lalu menggagalkan serangan Taliban di Provinsi Zabul. Mereka berhasil menewaskan 28 petempur Taliban.
Serangan ini terjadi di tengah dialog yang diupayakan oleh AS dan pemimpin Taliba. Para perunding dilaporkan telah berhasil membuat kemajuan.