Jumat 01 Mar 2019 23:07 WIB

Pakistan: Pembebasan Pilot India Sebagai Isyarat Perdamaian

Pakistan menembak jatuh pesawat India tetapi pilot dalam keadaan selamat.

Red: Nur Aini
Tentara India melakukan patroli ketat di jalan-jalan di ibukota Kashmir, Srinagar, India.
Foto: AP
Tentara India melakukan patroli ketat di jalan-jalan di ibukota Kashmir, Srinagar, India.

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi mengatakan seorang pilot India yang pesawatnya ditembak jatuh akan diserahkan ke penguasa India Jumat malam waktu setempat.  Hal itu untuk menurunkan krisis antara dua negara bertetangga pemilik senjata nuklir tersebut.

"Sebagai isyarat perdamaian dan untuk menurunkan masalah akibat krisis (yang dihadapi kedua negara), pilot India itu yang ditangkap oleh kami akan dibebaskan sore ini di perbatasan Wagah," kata Qureshi kepada parlemen.

Baca Juga

Dia merujuk kepada perlintasan perbatasan dekat Lahore, kota di bagian timur Pakistan. Militer India harus mengambil langkah untuk melindungi negara, kata menteri pemerintah setelah pesawat tempur India menyerbu kamp yang diduga milik kelompok militan di Pakistan.

Menteri Pengembangan Sumber Daya Manusia Prakash Javadekar mengatakan bahwa Perdana Menteri Narendra Modi memberi kebebasan kepada militer untuk menanggapi serangan terhadap konvoi polisi paramiliter India di wilayah sengketa Kashmir pada 14 Februari. Akibat insiden tersebut, hubungan antara India dan Pakistan memanas.

Pakistan meremehkan insiden pada Selasa (26/2) karena tidak menimbulkan adanya korban jiwa. Pihaknya mengatakan sejumlah pesawat tempur India "melepaskan hulu ledak" secara tergesa-gesa di wilayah hutan setelah menyeberangi Garis Kontrol (LoC) Kashmir, yang menjadi perbatasan de facto antara kedua negara.

"Ini merupakan langkah yang diperlukan untuk melindungi negara dan Perdana Menteri Narendra Modi memberikan kebebasan kepada pasukan bersenjata. Segenap rakyat India mendukung pasukan bersenjata," kata Javadekar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement