Selasa 12 Mar 2019 02:06 WIB

Putrinya Dibebaskan, Ayah Aisyah: Terima Kasih Pemerintah

Siti Asiyah sekaligus diserahkan pemerintah Indonesia kepada pihak keluarga.

Rep: Fergi Nadira B / Red: Nashih Nashrullah
Siti Aisyah. Menlu Retno Marsudi (kedua kiri) bersama Menkumham Yasonna Laoly (kiri), Siti Aisyah (tengah), Ayah Siti Aisyah Asria (kanan) dan Ibu Siti Aisyah, Benah (kedua kanan) bersiap memberikan keterangan pers saat acara serah terima Siti Aisyah dari Kementerian Luar Negeri kepada keluarga di Gedung Foyer Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (11/3/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Siti Aisyah. Menlu Retno Marsudi (kedua kiri) bersama Menkumham Yasonna Laoly (kiri), Siti Aisyah (tengah), Ayah Siti Aisyah Asria (kanan) dan Ibu Siti Aisyah, Benah (kedua kanan) bersiap memberikan keterangan pers saat acara serah terima Siti Aisyah dari Kementerian Luar Negeri kepada keluarga di Gedung Foyer Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (11/3/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Langkah pelan Siti Aisyah memasuki lantai dua foyer ruang Nusantara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia disambut haru sang ibu, Benah dan sang ayah, Asria serta kakak perempuan Siti Aisyah.

Pelukan hangat Ayah dan Ibu Siti memerlihatkan rasa syukur atas pembebasan putrinya atas tuduhan pembunuhan sosok saudara se-ayah dari pemimpin tinggi Korea Utara (Korut) Kim Jong-un, Kim Jong-nam (45 tahun) di Bandara Malaysia pada 2017 lalu.

Setelah dua tahun 23 hari menjalani proses hukum Malaysia, perempuan asal Serang, Banten itu akhirnya bertemu kembali dengan orang tua. Dengan raut bahagia, Astari mengatakan, dirinya sangat bersyukur bisa bertemu kembali dengan putrinya yang izin pergi ke Malaysia mencari nafkah. 

"Mohon maaf bapak kepada semuanya saya beribu terima kasih kepada bantuan pemerintah kita, atas bantuan apa pun. Terima kasih kepada pemerintah semuanya yang sudah membantu membebaskan anak saya, baik dari ibu menteri semua. Terima kasih atas bantuannya," ujar Asria setelah bertemu Aisyah di Gedung Kementerian Luar Negeri, Jalan Pejambon, Jakarta Pusat, Senin (11/3).

Di lantai dua Kemenlu, Siti Asiyah sekaligus diserahkan pemerintah Indonesia kepada pihak keluarga. 

Dalam sambutan sepatah-dua-patah katanya, Asria turut memanjatkan doa kepada pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla sebab berupaya membesakan putrinya dari jeratan hukuman mati Pengadilan Malaysia.

"Mohon maaf ya saya nggak bisa bicara lama, takut ada yang salah apa pun. Mudah-mudahan pemerintah kita jalan terus, mudah-mudahan Allah melindungi terus, sekaligus pemerintah kita Bapak H Joko Widodo-Jusuf Kalla selamat dalam perjalanan," kata Asria.

Dengan mengenakan pakaian hitam bermotif bunga, dan kerudung cokelat, mata Aisyah merah berkaca-kaca. Ayah Siti sempat mencium kaki putrinya, sementara sang ibu yang setiap hari memanjatkan doa atas kebebasan putrinya, berulang kali mengusap air mata saat menatap wajah sang putri.

Di hadapan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi dan Menkum HAM Yasona H Laoly, mereka berulang kali berpelukan menunjukkan kebersyukuran pembebasan Aisyah. 

"Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. Saya sangat bahagia bertemu keluarga (setelah) selama 2 tahun menjalani proses hukum di Malaysia," kata Siti Aisyah.

Siti Aisyah juga kembali menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah, termasuk Presiden Joko Widodo (Jokowi), para menteri, dan pihak terkait yang ikut membantu pembebasan dirinya. 

"Dan saya ucapkan terima kasih kepada teman-teman, saudara-saudara yang mendoakan saya, sampai saya balik ke Indonesia, terima kasih," tuturnya. 

Siti Aisyah dibebaskan karena jaksa mencabut dakwaan pembunuhan terhadap Kim Jong-nam 2017 lalu. Menkum HAM atas perintah Presiden Joko Widodo melobi Jaksa Agung Malaysia. 

Alasan Menkum mengajukan permintaan pembebasan terhadap Siti Aisyah adalah Siti Aisyah meyakini apa yang dilakukannya semata-mata untuk kepentingan acara reality show sehingga Siti Aisyah tidak pernah memiliki niat membunuh Kim Jong-nam.

 

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement