Kamis 21 Mar 2019 02:32 WIB

Bus Berisi Anak Sekolah Italia Dibakar Sopir, Semua Selamat

Polisi menduga sopir bus sekolah melampiaskan kemarahannya dengan bakar bus.

Sebuah bus hangus terbakar setelah sopirnya menyulut api untuk melampiaskan kemarahannya terhadap nasib malang migran di Laut Tengah, di pinggiran Milan, Italia, Rabu.
Foto: AP
Sebuah bus hangus terbakar setelah sopirnya menyulut api untuk melampiaskan kemarahannya terhadap nasib malang migran di Laut Tengah, di pinggiran Milan, Italia, Rabu.

REPUBLIKA.CO.ID, MILAN -- Sebuah bus berisi penuh anak-anak sekolah dibakar oleh sopirnya di pinggiran Milan pada Rabu. Serangan itu diduga sebagai bentuk protes terhadap tenggelamnya migran di Laut Tengah, kata pihak berwajib Italia.

Polisi mengabarkan, semua anak-anak itu berhasil meloloskan diri tanpa ada yang cedera sebelum bus itu dilalap api. Menurut polisi, pengemudi bus adalah seorang warga Italia keturunan Senegal.

Dia berteriak, "Hentikan kematian di laut. Saya akan melakukan pembunuhan massal," kata Marco Palmieri, juru bicara kepolisian, yang mengutip sopir tersebut setelah ia ditangkap.

Sebuah video yang diunggah di laman-laman berita Italia menunjukkan sopir tersebut menabrakkan bus ke mobil-mobil di satu jalan bebas hambatan provinsi sebelum kebakaran itu terjadi. Setelah berhasil mencegatnya, petugas memecahkan kaca belakang untuk mengeluarkan anak-anak dan pendampingnya. Pengemudi bus kemudian menyulut api saat evakuasi anak-anak masih berlangsung.

Anak-anak tersebut sedang dalam perjalanan menuju gelanggang olahraga saat sang sopir mengamuk. Mereka disandera dan diancam oleh sopir berusia 40 tahunan tersebut.

"Tidak akan ada seorangpun yang selamat hari ini," ujar si sopir.

Salah seorang anak mengatakan kepada wartawan bahwa pengemudi itu telah mengancam akan menyiram bensin kepada mereka dan membakarnya. Salah seorang dari mereka berhasil menghubungi polisi, yang segera datang ke tempat kejadian dan memastikan semuanya selamat.

Palmieri mengatakan beberapa anak dibawa ke rumah sakit sebagai langkah berjaga-jaga karena mereka mengalami memar dan dalam keadaan kaget. Tapi tak seorang pun yang menderita luka parah.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan sebanyak 2.297 migran tenggelam atau menghilang di Laut Tengah tahun 2018 saat mereka berusaha mencapai Eropa.

sumber : Antara, AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement