REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pada hari ini, 21 Maret 1963, Pemerintah Inggris mengumumkan kereta api bawah tanah otomatis yang tanpa masinis mulai uji coba. Kementerian Transportasi Inggris memulai uji coba kereta dalam tiga pekan tanpa mengangkut penumpang.
Dilansir BBC History, pembangunan kereta memakan biaya pengujian 60 ribu poundsterling seperti yang ditunjukkan di South Ealing, London barat, oleh London Transport Board. Jika uji coba akhir berhasil, rangkaian kreta tanpa masinis dapat beroperasi penuh pada satu bagian dari garis distrik mulai 8 April.
Kereta api bekerja dengan mengambil sinyal dari impuls listrik berkode dari rel yang memberikan kecerdasan untuk menggerakan keret, mempercepat, meluncur, dan melambat secara otomatis. Operator tetap masih akan bertugas di atas kereta, namun ia berada kabin khusus yang tugasnya menyurvei pintu-pintu yang membuka dan menutup. Operator juga bertanggung jawab atas kereta jika ada listrik yang mati selama perjalanan.
Keselamatan penumpang nantinya dijaga melalui sistem pensinyalan, juga dijalankan dengan impuls dari rel, yang dirancang menghentikan kereta jika mengalami gangguan. Sistem ini menghilangkan kebutuhan sinyal visual tetap meskipun beberapa mungkin dipertahankan untuk keadaan darurat.
Ada tiga rute yang pertama kali akan menjalankan sistem baru kereta tanpa masinis, termasuk rute kereta uji yang beroperasi sebagai bagian dari layanan normal antara Stamford Brook dan Ravenscourt Park di London barat mulai 8 April. Tahun depannya, rute operasional penuh dijalankan antara Hainault dan Woodford di Jalur Tengah bersama dengan kereta otomatis di jalur Victoria baru ketika dibuka pada 1968. London Transport mengungkapkan diperlukan waktu antara 20 hingga 30 tahun sebelum kereta otomatis diperkenalkan di seluruh jaringan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
