REPUBLIKA.CO.ID, BEIRA -- Lima kasus kolera terjadi di Mozambik di sekitar kota Beira, Rabu (27/3). Penyakit itu timbul setelah topan Idai menewaskan lebih dari 700 orang di seluruh Afrika Selatan.
"Kami melakukan tes laboratorium dan dapat memastikan bahwa kelima orang ini dinyatakan positif menderita kolera," kata Seorang pejabat kesehatan senior Mozambik, Ussein Isse.
Idai melanda Mozambik pada tengah malam pada 14 Maret sebelum menghancurkan negara tetangga, Zimbabwe, dan Malawi. Topan Idai juga menghancurkan area seluas 3.000 meter persegi.
Bantuan semakin meningkat untuk mencegah wabah kolera yang dapat menular. Penyakit lain juga dapat ditimbulkan seperti malaria.
"Itu akan menyebar. Ketika Anda memiliki satu kasus, maka diperkirakan akan ada kasus semacam ini lagi dalam komunitas," ujar Isse.
Isse mengungkapkan, pemerintah telah menyelenggarakan pusat perawatan untuk kolera di rumah sakit. Kemudian petugas kesehatan juga tengah menangani 2.700 kasus diare akut yang merupakan gejala dari kolera.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kini tengah mengirimkan 900 ribu dosis vaksin kolera oral ke daerah yang terkena dampak. Diperkirakan vaksin akan tiba pada akhir pekan ini.
Seorang pejabat manajemen menyatakan, korban tewas di Mozambik dari topan Idai meningkat hingga 468 jiwa. Untuk itu, total kematian di Mozambik, Zimbabwe, dan Malawi berada di atas 700 orang, dan masih banyak lagi korban yang hilang.