REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pemerintah Israel pekan depan diduga akan menyetujui pembangunan 4.500 unit rumah baru khusus buat orang Yahudi di Tepi Barat Sungai Jordan, yang diduduki. Hal itu terungkap dalam laporan Lembaga Penyiaran Israel (IBA) pada Jumat.
Menurut IBA, persetujuan tersebut diperkirakan ditunda sampai pemilihan anggota Knesset (Parlemen) Israel, yang dijadwalkan diselenggarakan pada 9 April, jika pertikaian yang berlangsung antara menteri pertahanan dan keuangan tidak diselesaikan lebih dulu. Sebanyak 650 ribu pemukim Yahudi saat ini tinggal di lebih dari 100 permukiman di Al-Quds (Yerusalem) Timur dan Tepi Barat yang diduduki Israel, kata Kantor Berita Turki, Anadolu.
Hukum internasional memandang Tepi Barat dan Al-Quds Timur sebagai wilayah yang diduduki dan menganggap semua kegiatan pembangunan permukiman Yahudi di sana tidak sah. Sementara itu rakyat Palestina menginginkan kedua wilayah itu bersama dengan Jalur Gaza termasuk di dalam Negara Palestina pada masa depan.