REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH --- Satu keluarga Palestina terkejut ketika menerima pemberitahuan bahwa mereka bakal menerima tagihan untuk biaya pembongkaran yang nilinya selangit. Sebelumnya pemerintah Israel telah merobohkan rumah berlantai dua milik waega Palestina, Houshieh yang berada di kamp pengungsi Shufat, Yerusalem Barat itu.
Pemerintah Israel meminta keluarga Houshieh membayar sekitar 40 ribu dolar Amerika sampai 55 dolar Amerika sebagai biaya pembongkaran rumah yang dilakukan Israel. Keluraga Houshieh pun menilai jumlah tersebut tak masuk akal.
“Warga Palestina bersikeras bahwa mereka diperlakukan tak adil oleh pemerintah kota Israel yang berupaya meningkatkan pemukim Yahudi di kota yang diduduki dengan membangun ribuan unit rumah untuk mereka di permukiman ilegal yang dibangun di atas tanah Palestina dan mengurangi jumlah penduduk asli di kota Palestina itu dengan mencegah warga Palestina membangun rumah atau memberikan denda jika warga Palestina membangun tanpa izin,” sepeti dilansir kantor berita Wafa pada Rabu (3/4).
Sementara itu lembaga Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania yang berbasis di Eropa (Euro-Med) mendokumentasikan dalam laporan barunya tentang pelanggaran Israel terhadap penduduk Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki. Euro-Med menyebut Israel secara teratur telah melanggar hak asasi manusia.