REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO – Sebuah makam berisi mumi seorang pria dan 500 hewan ditemukan di Kota Sohag, bagian selatan Kairo, Mesir. Makam itu diyakini berumur lebih dari 2.000 tahun yang ditemukan di situs arkeologi al-Dabyat, Akhmim.
“Ini adalah salah satu penemuan paling menarik yang pernah ada di daerah itu,” tutur Sekretaris Jendral Dewan Tertinggi Purbakala Mesir, Dr Mostafa Waziri seperti dilansir Albawaba pada Senin (8/4).
Makam itu tak hanya berisi mumi seorang manusia, namun juga berisi lebih dari 500 mumi hewan. Seperti tikus, elang, kucing dan anjing.
Waziri mengatakan dalam peradaban Mesir kuno tikus diyakini dapat mengobati kebutaan pada manusia. Sebab tikus memiliki penglihatan kuat pada malam hari. Sementara prasasti makam itu terpelihara baik dengan warna-warna cerah dan hieroglif pada dindingnya.
Tim arkeolog menemukan dua kamar kecil dan dua sarkofagus atau tempat menyimpan jenazah. Kendati demikian, akeolog hanya menemenukan satu mumi yang terpelihara dengan baik.
Diperkirakan mumi tersebut adalah seorang pejabat tinggi bernama Tutu di zaman Ptolemaik Mesir Kuno. Sedangkan sarkofagus satunya dilaporkan milik istri Tutu di mana muminya hilang dari situs itu.
Penemuan makan itu terjadi saat polisi pariwisata dan pubakala Mesir menangkap sekelompok penyelundup barang antik di Sohag. Polisi mengamankan kelompok itu beserta barang-barang yang ditemukan kelompok tersebut di Sohag.
Sementara itu Gubernur Sohag, Ahmed Al Ansari, mengatakan temuan semua artefak di Mesir memainkan peran besar terhadap pariwisata dunia. Banyaknya penemuan artefak dan situs kuno itu pun membuat pemerintah wilayah Sohag membuka Museum Nasional Shoag pada 2018 lalu. Hal itu merupakan langkah untuk menarik wisatawan dari seluruh negara untuk mengunjungi wilayah tersebut
Mesir terus berupaya memulangkan semua artefak kuno yang diselundupkan ke luar negeri. Hal itu dilakukan untuk mendorong sektor pariwisata negara itu.
Kendati demikian, banyak pihak yang mengkritik karena dinilai lalai dalam menjaga harta-harta kuno di Mesir.