Rabu 10 Apr 2019 12:52 WIB

Warganet Cina Kecam Iklan Makan Burger dengan Sumpit

Iklan makan burger dengan sumpit merupakan iklan Burger King di Selandia Baru.

Iklan makan burger dengan sumpit dari Burger King di Selandia Baru ini menimbulkan kontroversi di media sosial.
Foto: Ist
Iklan makan burger dengan sumpit dari Burger King di Selandia Baru ini menimbulkan kontroversi di media sosial.

REPUBLIKA.CO.ID, WELLINGTON -- Apakah semakin banyak orang yang sensitif dengan perasaan budaya mereka dilecehkan ataukah banyak bisnis yang kini sengaja membuat iklan kontroversial? Sebuah waralaba restoran makanan cepat saji Burger King di Selandia Baru menarik iklan yang menunjukkan seseorang berusaha makan burger menggunakan sumpit.

Iklan tersebut sebelum ditarik sempat menimbulkan kemarahan di media sosial dan beberapa pihak menuntut pembuatnya meminta maaf. Video iklan yang sebelumnya dimuat di akun Instagram waralaba tersebut menunjukkan pelanggan bule menggunakan sumpit merah raksasa mencoba menyantap burger baru yang berisi sambal asal Vietnam. Burger tersebut bernama Vietnamese Sweet Chilli Tendercrisp Burger.

Baca Juga

Iklan itu bertuliskan: "Ini akan membawa lidah Anda bergoyang sampai ke Ho Chi Minh City."

Burger King mengatakan telah meminta waralaba itu menarik iklan tersebut segera. Pada Selasa sore (9/4), iklan ini tidak ada lagi di akun Instagram.

"Iklan tersebut tidak sensitif dan tidak mewakili nilai produk kami berkenaan dengan keragaman dan rasa memiliki," kata Burger King dalam sebuah pernyataan.

Para wargnet di Cina mendesak Burger King meminta maaf dengan mengatakan perusahaan internasional ini telah mengejek budaya dan cara makan orang Asia. Sampai Selasa sore, tagar "Burger King apology" telah dilihat lebih dari 50 juta kali di platform mirip Twitter di Cina, Sina Weibo.

photo
Iklan promosi dari Burger King di Selandia Baru menunjukkan seseorang makan burger menggunakan sumpit.

Namun, ada juga pengguna media sosial yang membela Burger King yang memiliki sekitar 1.000 restoran di Cina. "Saya kok tidak yakin ini betul-betul soal diskriminasi rasial. Namun memang orang yang membuat iklan ini tidak memiliki otak," tulis sebuah komentar di Weibo.

Adalah seorang warga Selandia Baru Mariah Mo yang pertama kali mengunduh iklan tersebut di Twitter dengan mengatakan: "Chopsticks are hilarious right". "Saya muak dengan rasialisme, dalam bentuk apa saja. Mereka yang mencemooh budaya lain, sampai mereka yang menembak dan membunuh mereka yang sedang berdoa di rumah ibadah. Katakan tidak terhadap setiap bentuk tindakan tersebut," katanya.

Beberapa pengguna media sosial juga mengatakan sambel cabai manis yang disebut Burger King merupakan makanan Vietnam, sebenarnya lebih populer di Thailand.

Kasus Dolce & Gabbana

Media di Cina membandingkan apa yang dilakukan Burger King ini dengan permintaan maaf yang dilakukan perusahaan fashion terkenal Italia Dolce & Gabbana. Perusahaan itu pernah mengeluarkan iklan model Cina yang kesulitan makan pizza dan spaghetti menggunakan sumpit.

Dolce & Gabbana terpaksa membatalkan fashion show di Cina setelah iklan itu muncul karena pengguna media sosial mengancam akan melakukan boikot terhadap produk-produk mereka.

"Kami cinta dengan budaya Anda, dan kami harus belajar lebih banyak lagi. Itulah mengapa kami meminta maaf apabila kami berbuat kesalahan dalam mengungkapkan apa yang kami lakukan," ujar pendiri perusahaan tersebut dalam video permintaan maaf.

photo

sumber : http://www.abc.net.au/indonesian/2019-04-10/burger-king-tarik-iklan-makan-burger-dengan-sumpit-di-selandia/10989160
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement