REPUBLIKA.CO.ID, GOMA -- Sebuah rumah sakit di jantung wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo diserang. Akibat serangan itu, seorang dokter berkewarganegaraan Kamerun tewas dan sejumlah orang terluka.
"Dua serangan berlangsung secara terpisah, yaitu pada Kamis (18/4) dan Jumat (19/4) di rumah sakit di Kota Butembo," kata Wali Kota Sylvain Kanyamanda.
Butembo merupakan salah satu zona tempat wabah Ebola terparah kedua dalam sejarah yang meluas sangat cepat sejak dinyatakan sebagai wilayah Ebola pada Agustus. Wabah Ebola di provinsi North Kivu dan Ituri diyakini sejauh ini telah menewaskan 843 orang dan menjangkiti lebih dari 450 lainnya.
Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyeus melalui Twitter membenarkan bahwa satu orang meninggal dan beberapa orang lagiterluka di rumah sakit. Ia tidak menyebutkan jati diri korban tewas.
"Ini hari yang sangat menyedihkan," tulis Tedros. Para petugas kesehatan bekerja siang-malam untuk menyelamatkan nyawa.
Belum ada kejelasan soal siapa yang berada di balik serangan atau apakah di rumah sakit tersebut sedang ada pasien Ebola atau tidak ketika serangan terjadi.
Pusat-pusat perawatan pasien Ebola telah mengalami serentetan serangan sejak Februari. Keadaan itu membuat penyebaran virus menjadi cepat.
Biasanya para penyerang tidak diketahui jati dirinya. Namun, diyakini penyerang ini terdiri dari kelompok milisi maupun sejumlah anggota masyarakat setempat, yang tak percaya pada upaya penanganan virus itu.