Ahad 21 Apr 2019 16:21 WIB

Referendum Mesir Kembali Dilanjutkan Besok

El-Sissi berkuasa pada tahun 2014 dan kembali terpilih untuk periode kedua.

Rep: lintar satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Jenderal Abdel-Fattah el-Sissi
Foto: AP/Alexander Zemlianichenko
Jenderal Abdel-Fattah el-Sissi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir menggelar referendum untuk menentukan kepemimpinan Abdel-Fattah el-Sisi. Media Mesir yang pro pemerintah mendorong masyarakat memilih 'Ya' dalam referendum nasional yang menentukan kepemimpinan Abdel-Fattah el-Sisi. Jika lebih banyak masyarakat yang setuju maka El-Sisi dapat berkuasa sampai 2030. 

Pemungutan suara pada Ahad (21/4) dibuka pada pukul 09.00 pagi waktu setempat. Pemungutan suara akan dilanjutkan pada hari Senin untuk memaksimalkan partisipasi masyarakat yang sangat pemerintah Mesir harapkan untuk dapat mengesahkan kekuasaan el-Sisi ke depannya. 
 
Pejabat pemungutan suara mengatakan hasilnya mungkin akan didapatkan pekan depan. Partai-partai oposisi mengatakan sebagian besar pemilih menolak perubahan konstitusi itu. 
 
Mereka mengkritik hal ini membuat Mesir kembali mundur. Membuat negara itu kembali otoritarian. Pemungutan suara ini digelar saat militer melakukan tindakan keras yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Penindasan yang dilakukan militer sejak kudeta tahun 2013 untuk menggulingkan pemerintah terpilih tapi memecah belah. 

El-Sissi berkuasa pada tahun 2014 dan kembali terpilih untuk periode kedua pada tahun lalu. Sebuah truk dengan speaker besar berkeliling pusat kota Kairo. Meminta masyarakat untuk ikut memberikan suara dalam referendum ini

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement