REPUBLIKA.CO.ID, COLOMBO -- Pemerintah Sri Lanka memerintahkan jam malam pada Ahad (21/4) malam. Hal itu setelah negara pulau itu diguncang dengan delapan ledakan yang menargetkan gereja dan hotel yang menewaskan hampir 200 orang di seluruh negeri.
Jam malam akan berlaku pada Ahad (21/4) pukul 06.00 sore hingga 06.00 pagi waktu setempat. Sementara itu pasukan keamanan telah diintensifkan di seluruh rumah ibadah di seluruh ibukota.
Pemerintah telah memutuskan untuk memblokir seluruh platform media sosial untuk mencegah informasi yang salah beredar luas. "Ini hanya langkah sementara," kata Sekretaris Presiden, Udaya R Seneviratne dalam pernyataan resmi, dilansir di Times of India.
Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe tidak mengungkapkan detail penyelidikan awal mengenai pengeboman ini, dan mengatakan bahwa polisi akan menginformasikan perkembangan penyelidikan."Polisi akan menyampaikannya setelah penyelidikan. Polisi dan pasukan keamanan telah diinstruksikan untuk menangkap para pelaku," kata Perdana Menteri.
Sementara itu dia juga menyampaikan mengenai dampak ekonomi dari pengeboman ini."Akan ada penurunan tren, pariwisata akan terdampak. Kemungkinan akan ada aliran modal keluar," katanya.