Senin 22 Apr 2019 13:18 WIB

Semua Warga Palestina di Sri Lanka Selamat

Kedutaan Besar Palestina melakukan kontak dengan warga pascaserangan bom.

Polisi Sri Lanka menyelidiki tempat kejadian setelah ledakan melanda Hotel Shangri-La di Kolombo, Sri Lanka,
Foto: EPA-EFE/M.A. Pushpa Kumara
Polisi Sri Lanka menyelidiki tempat kejadian setelah ledakan melanda Hotel Shangri-La di Kolombo, Sri Lanka,

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina, Ahad (21/4), mengatakan semua warga Palestina di Sri Lanka selamat setelah serangkaian ledakan bom mengguncang gereja dan hotel di Sri Lanka.

Kementerian tersebut menyatakan duta besar Palestina untuk Sri Lanka dan Kedutaan Besar Palestina mengikuti perkembangan situasi pelancong dan masyarakat Palestina di Sri Lanka, demikian laporan Kantor Berita Palestina, WAFA. Duta besar dan Kedutaan Besar Palestina juga mengadakan kontak dengan para warga Palestina untuk memeriksa keselamatan serta berupaya mengetahui keberadaan mereka untuk memudahkan kontak.

Baca Juga

Menurut harian yang dikelola pemerintah, Daily News, sebanyak delapan ledakan dilaporkan terjadi di dalam dan luar Ibu Kota Sri Lanka, Kolombo. Sebanyak enam ledakan terjadi pada Ahad pagi dan sisanya pada siang hari

Pada Ahad pagi, gereja di Kota Kochchikade, Negombo dan Batticaloa, serta Hotel Kingsbury, Cinnamon Grand dan Shangri La menjadi sasaran. Setelah ledakan, personel pasukan polisi khusus dikerahkan ke Bandar Udara Internasional Banadaranaike di Kolombo untuk mencegah kemungkinan serangan di sana.

Polisi Sri Lanka mengatakan satu van yang diduga digunakan untuk membawa tersangka dan peledak ke Kolombo ditemukan. Harian lokal Daily Mirror melaporkan pengemudinya ditangkap di Kota Wellawatte di Sri Lanka Timur pada Ahad malam.

Belakangan, ledakan ketujuh ditujukan ke satu hotel bintang tiga di dekat kebun binatang di Dehiwala. Ledakan kedelapan terjadi di satu rumah yang berada di pinggir Kota Kolombo, Dermatagoda, ketika petugas keamanan berusaha menyerbu satu rumah dalam menjalankan penyelidikan soal ledakan itu, kata media setempat.

Lembaga penyiaran lokal, Derana, dengan mengutip keterangan sumber polisi, menyatakan beberapa tersangka dibekuk setelah serangan bom itu. Belum ada pihak yang mengaku bertanggungjawab atas serangan tersebut. Dari seluruh rakyat Sri Lanka, tujuh persen di antaranya adalah warga Kristen, yang jumlahnya diperkirakan sebanyak 1,5 juta orang dan kebanyakan merupakan penganut Katolik.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement