REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia menyampaikan secara langsung ucapan duka cita dan simpati atas serangkaian ledakan bom yang terjadi di Sri Lanka, Ahad (21/4). Ucapan duka cita tersebut disampaikan langsung Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kepada Duta Besar Sri Lanka untuk Indonesia dan ASEAN Dharshana M Perera, Senin (22/4).
"Hari ini saya bertemu dengan duta besar Sri Lanka yang ada di Jakarta, dan sekali lagi atas nama Pemerintah Indonesia kami menyampaikan secara langsung ucapan duka cita dan simpati atas kepada Pemerintah dan juga korban dan keluarga korban, dari serangan yg terjadi di beberapa tempat di Sri Lanka," ujar Retno di Kantor Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin.
Dia mengatakan, Indonesia juga mengecam aksi yang menewaskan setidaknya 290 orang tersebut. Kecaman itu sudah disampaikan melalui pernyataan di Twitter Kementerian Luar Negeri.
1. Indonesia mengecam keras aksi pengeboman di berbagai lokasi di Sri Lanka pada 21 April 2019, sekitar pukul 09:00 (waktu setempat).
Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan duka cita mendalam kepada korban dan keluarga korban.https://t.co/MCPcnfy9Tu pic.twitter.com/FoJk9v1uei
— MoFA Indonesia (@Kemlu_RI) April 21, 2019
Menurut Retno, Pemerintah Indonesia juga menawarkan bantuan kepada Pemerintah Sri Lanka, apabila Indonesia dibutuhkan dalam proses selanjutnya. Sebab, dalam pertemuan itu, Dubes Sri Lanka menyampaikan ucapan duka cita dari Indonesia adalah salah satu yang pertama.
"Karena itu mereka menyampaikan terima kasih banyak dan dalam diskusi tadi saya juga menyampaikan apabila ada hal-hal yang diperlukan untuk membantu mereka, maka Indonesia siap," ujar Retno.
Selanjutnya, Pemerintah juga berencana menemui Menteri Luar Negeri Sri Lanka. "Saya berencana melakukan pembicaraan dengan Menlu Sri Lanka tapi pesan duka cita simpati solidaritas dan kecaman serangan itu sendiri, sudah saya sampaikan secara langsung ke pada Dubes Sri Lanka di Jakarta," ujarnya.
Serangkaian ledakan bom terjadi di Sri Lanka antara lain tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka pada Ahad (21/4). Ledakan telah mengakibatkan setidaknya 290 orang tewas dan 500 lainnya terluka.
Sebagian besar korban adalah warga Kristiani yang sedang menghadiri ibadah kebaktian paskah. Selain itu, 35 warga asing, diantaranya berasal dari Jepang, Belanda, Cina, Inggris, Amerika, dan Portugis juga berada diantara daftar korban tewas.