REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Polisi menyatakan, ayah dan dua saudara lelaki yang diduga dalang dan pelaku pengeboman Paskah di Sri Lanka, Zahran Hashim, tewas dalam operasi pasukan keamanan, Jumat (26/4).
Dilansir di laman BBC, Senin (29/4), Pasukan keamanan menyerbu sebuah rumah di Sainthamaruthu, dekat kota kelahiran Hashim, Kattankudy. Sejumlah pria bersenjata melepaskan tembakan ketika pasukan bergerak masuk.
Tiga pria melepaskan bahan peledak, membunuh diri mereka sendiri, enam anak-anak, dan tiga wanita. Tiga orang lainnya tewas dalam baku tembak.
Seorang kerabat dekat keluarga mengonfirmasi ayah dan dua saudara laki-laki Hashim tewas dalam serangan itu. Sumber-sumber kepolisian menyebut ketiga orang itu sebagai Mohamed Hashim dan putranya, Zainee Hashim dan Rilwan Hashim.
Ketiganya terlihat dalam sebuah video yang beredar di media sosial. Mereka menyerukan perang habis-habisan terhadap semua orang yang tidak beriman.
Sebelumnya, Hashim meledakkan dirinya di sebuah hotel di Kolombo. Ia mendirikan sebuah kelompok militan National Thawheed Jammath (NTJ) yang kini telah dilarang.
Polisi telah menggerebek markas besar kelompok itu di kota timur Kattankudy. Serangan pekan lalu menargetkan gereja dan hotel, yang menewaskan sedikitnya 250 orang.
Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena mengumumkan larangan menutup wajah. Ini ditujukan untuk wanita Muslim setelah serangan itu.
Kebaktian gereja pada Ahad (28/4) dibatalkan di seluruh negeri sebagai tindakan pencegahan. Akan tetapi para jamaah di ibukota berkumpul untuk berdoa di luar St. Anthony's, yang rusak parah dalam serangan itu. Di Kattankudy sendiri, polisi menggeledah markas NTJ pimpinan Zahran Hashim.