REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sejumlah pejabat keamanan Sri Lanka memperingatkan militan garis keras yang menjadi dalang pengeboman bunuh diri mematikan pada Ahad Paskah, berencana melancarkan serangan susulan. Mereka diduga berencana menggunakan sebuah mobil van dan pengebom bunuh diri yang berseragam militer.
"Akan ada gelombang serangan susulan. Informasi terkait lebih lanjut mencatatkan mereka berseragam militer dan menggunakan sebuah mobil van, yang kemungkinan juga akan diledakkan," kata kepala divisi keamanan menteri (MSD), unit kepolisian dalam surat yang dilayangkan kepada anggota parlemen dan lembaga keamanan lainnya, yang dilihat oleh Reuters, Senin (29/4).
Dia mengatakan militan sedang menyasar lima lokasi serangan pada Ahad atau Senin. Namun, tidak ada serangan pada Ahad. Keamanan di seluruh Sri Lanka ditingkatkan dengan penangkapan sejumlah tersangka garis keras sejak serangan 21 April di sejumlah hotel mewah dan gereja yang menewaskan lebih dari 250 orang, termasuk 40 warga asing.
Pihak berwenang mencurigai anggota dua kelompok kecil yang dikenal National Thawheedh Jamaath (NTJ) dan Jammiyathul Millathu Ibrahim menjadi dalang di balik serangan tersebut. ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.