REPUBLIKA.CO.ID, BUENOS AIRES -- Maskapai Aerolineas Argentinas yang dijalankan oleh pemerintah Argentina membatalkan semua penerbangan terjadwal pada Selasa (30/4). Pembatalan penerbangan tersebut akibat aksi mogok nasional oleh serikat buruh, yang menentang program penghematan Presiden Mauricio Macri.
Aksi mogok selama 24 jam pada Selasa (30/4) dapat melumpuhkan sebagian besar ekonomi Argentina, yang didera resesi dan inflasi, saat Macri berjuang memperbaiki citranya menjelang pemilu Oktober, saat dirinya diprediksikan bakal maju untuk periode kedua.
Pembatalan Aerolineas akan berimbas pada 350 penerbangan dan 22.000 penumpang, kata maskapai tersebut dalam satu pernyataan. "Pembatalan ini diakibatkan oleh aksi mogok yang akan digelar pada Selasa oleh serikat yang mewakili pekerja penerbangan dan darat," demikian bunyi pernyataan maskapai.
Menurut pernyataan tersebut, sejak Senin (29/4) maskapai Aerolineas telah menjadwalkan ulang lebih dari 40 persen pelanggan yang terkena imbas pembatalan.
Dengan merosotnya produk domestik bruto dan harga konsumen yang naik lebih dari 54 persen selama 12 bulan belakangan, Macri berjuang untuk mengembalikan ekonomi ke jalurnya.