Selasa 30 Apr 2019 11:40 WIB

Istri dan Anak Terduga Dalang Bom Sri Lanka Selamat

Keduanya lolos dengan kondisi luka ringan ketika baku tembak polisi Sri Lanka.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Polisi berjaga di lokasi baku tembak antara tentara dengan terduga militan di Kalmunai, Sri Lanka, Ahad (28/4).
Foto: AP Photo/Gemunu Amarasinghe
Polisi berjaga di lokasi baku tembak antara tentara dengan terduga militan di Kalmunai, Sri Lanka, Ahad (28/4).

REPUBLIKA.CO.ID, AMPARA -- Istri dan anak perempuan terduga dalang serangan bom bunuh diri di tiga gereja dan tiga hotel mewah pada saat Paskah berhasil selamat dari penyergapan di rumah persembunyian. Keduanya berhasil lolos dengan kondisi luka ringan ketika baku tembak dengan pasukan keamanan Sri Lanka.

Mohamed Zahran Hashim adalah pemimpin kelompok National Thawheed Jammath (NTJ) yang diduga berada di balik serangan bom pada Ahad Paskah lalu. Kepolisian Sri Lanka mengonfirmasi ayah dan dua saudara lelaki Zahran tewas ketika pasukan keamanan menyerbu rumah persembunyian mereka di wilayah pantai timur.

Baca Juga

Militer Sri Lanka mengatakan sedikitnya 15 orang tewas dalam baku tembak di tempat persembunyian kelompok NTJ. Satu-satunya yang selamat dari penyerbuan dan baku tembak tersebut adalah istri Zahran, Abdul Cader Fathima Sadia dan putrinya yang berusia empat tahun Zahran Rusaina. Menurut kepolisian, Sadia adalah terdakwa utama dalam pengeboman.

Sadia dan putrinya mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit Umum Ampara. General Manajer Rumah Sakit Umum Ampara, Upul Wijenayake mengatakan, mereka mengalami luka bakar antara lima-10 persen dan luka kecil akibat pecahan peluru.

"Mereka secara klinis stabil meskipun keduanya mengalami luka bakar. Keduanya membaik," ujar Wijenayake, Selasa (30/4).

Wijenayake mengatakan, meskipun Sadia dicurigai ikut berperan dalam serangan tersebut, dia tidak ditahan. "Tidak ada yang ditangkap dalam proses klinis. Ini masalah etika," ujarnya.

Sejumlah petugas tampak menjaga keamanan di sekitar rumah sakit dengan sangat ketat. Staf rumah sakit berusaha mencari tahu bagaimana Sadia dan putrinya berhasil selamat dari ledakan saat penyergapan.

Serangkaian ledakan yang terjadi pada saat penyergapan telah menghancurkan atap rumah, dan membentuk sebuah lubang di lantai. Tetapi bagian dapur dan kamar mandi di rumah persembunyian tersebut relatif tidak mengalami rusak parah.

Para pejabat keamanan Sri Lanka telah memperingatkan kelompok NTJ kemungkinan sedang merencanakan serangan lebih lanjut. Petugas meningkatkan keamanan di seluruh negeri.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement