REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Kaisar baru Jepang Naruhito secara resmi naik takhta pada Rabu (1/5). Naruhito menerima tanda kekaisaran berupa pedang dan perhiasan sebagai bukti suksesi dalam upacara di Imperial Palace.
Penyerahan jabatan terjadi sehari setelah ayahnya, Akihito menyerahkan takhta dalam dua abad terakhir, Selasa (30/4). Mantan kaisar, Akihito dan permaisuri Michiko mengundurkan diri dalam upacara singkat dan sederhana. Setelah tiga dekade menjadi bangsawan utama negara itu, Akihito berterima kasih kepada rakyat Jepang dan mengatakan ia berdoa untuk perdamaian.
Naruhito (59 tahun) secara teknis menggantikan ayahnya di Takhta Krisantemum dan akan diformalkan dalam upacara Rabu pagi. Pada bagian pertama, istri dan bangsawan perempuan lainnya tidak diizinkan hadir.
"Tirai telah naik pada era baru yang akan dipenuhi dengan harapan. Kaisar baru memiliki kepribadian yang mengagumkan dan saya harap dia menciptakan keluarga kerajaan yang baik yang mengekspresikan kepribadiannya sendiri," kata seorang warga Hiroshi Takahashi (78) di luar toko permen tradisional Jepang wagashi.
Naruhito merupakan kaisar pertama yang lahir setelah Perang Dunia Kedua, dan yang pertama dibesarkan sendiri oleh orang tuanya. Ia menyampaikan pada hari ulang tahunnya pada Februari, saat menggantikan ayahnya ia akan lebih bersungguh-sungguh dalam mengemban jabatan.
Istrinya, Masako merupakan seorang mantan diplomat berusia 55 tahun. Bersama dengan Naruhito, keduanya memiliki pengalaman belajar yang panjang dan tinggal di luar negeri. Diharapkan keduanya memiliki pandangan yang lebih internasional dan lebih dekat dengan kehidupan banyak orang Jepang.
Kali ini suasana pergantian takhta lebih meriah. Jepang telah menyambut era baru pemerintahan Naruhito, Reiwa, dengan liburan 10 hari yang belum pernah terjadi sebelumnya. Acara hitung mundur diadakan pada Selasa malam di kelab di seluruh negara. Orang-orang bersorak saat jam berdetak hingga tengah malam dan kembang api bermunculan di langit beberapa daerah.
Pada Rabu pagi, rambu-rambu listrik di sistem kereta bawah tanah Tokyo memuat pesan "selamat kepada kaisar atas aksesinya". Para pekerja di sebuah toko elektronik di pusat kota Tokyo mengenakan kemeja merah bertuliskan "Selamat Era Baru Reiwa".
Di samping itu, satu-satunya anak mereka merupakan seorang putri, Aiko (17) yang tidak dapat mewarisi takhta. Ahli waris Naruhito adalah adik lelakinya, Pangeran Akishino diikuti oleh putra Akishino yang berusia 12 tahun, Hisahito.