Rabu 01 May 2019 19:55 WIB

Rakyat Jepang Berharap Naruhito Menghargai Perdamaian

Ada kemungkinan Naruhito akan fokus dalam isu-isu global.

Rep: lintar satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Kaisar baru Jepang, Naruhito dengan ditemani Permaisuri Masako saat upacara naik takhta di Imperial Palace di Tokyo, Rabu (1/5).
Foto: Japan Pool via AP
Kaisar baru Jepang, Naruhito dengan ditemani Permaisuri Masako saat upacara naik takhta di Imperial Palace di Tokyo, Rabu (1/5).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Rakyat Jepang berharap kaisar mereka yang baru, Naruhito untuk mengikuti jejak ayahnya Akihito yakni menjunjung tinggi dan menghargai perdamaian. Para pengamat mengatakan ada kemungkinan Naruhito akan fokus dalam isu-isu global.

Seperti pencegahan bencana alam, konservasi air dan perubahan iklim, isu-isu yang akan menarik untuk anak muda. Di sisi lain ia juga tetap fokus menjaga perdamaian. Sesuatu yang juga diharapkan rakyat Jepang.

Baca Juga

"Saya berharap kaisar yang baru akan seperti Kaisar Heisei (Akihito), yang menghargai perdamaian, saya memiliki harapan yang tinggi untuknya," kata Takayori Kobayakawa, pensiunan berusia 71 tahun yang berasal dari Shizuoka, Rabu (1/5).

Naruhito menghadapi ketidakpastian karena hanya Putra Mahkota Pangeran Fumihito dan putranya Pangeran Hisahito yang dapat mewariskan takhta. Sebab peraturan Kekaisaran Jepang melarang perempuan untuk menjadi kaisar.

Sementara Naruhito hanya memiliki satu orang anak perempuan Putri Aiko. Istrinya Permaisuri Masako yang lulusan Harvard dan mantan diplomat juga harus beradaptasi memerankan tugasnya sebagai seorang permaisuri.

Tapi hal itu tergantung dengan kesehatannya. Masako tidak pernah lagi terlihat di depan publik sejak tahun 2003 karena stress yang ia alami sekitar 15 tahun.

Naruhito berharap Permaisuri Masako perlahan-lahan dapat menjalankan perannya lebih luas lagi. Setelah melahirkan Putri Aiko ia tidak pernah lagi berada di depan publik karena tekanan untuk melahirkan anak laki-laki.

Pada tahun 2004 Naruhito mengkritik pejabat kekaisaran walaupun dengan sangat halus. Ia membantah pribadi dan karir Masako yang menyudutkannya.

"Rakyat melihat sisi manusiawinya seorang laki-laki yang membela istrinya dan saya pikir rakyat sangat mengangguminya," kata direktur studi Asia di Temple University Jeff Kingston.

Naruhito juga seorang kaisar Jepang pertama yang pernah belajar di luar negeri. Ia juga menunjukan dirinya seorang pemikir independen dan kosmopolitan.

"Saya pikir kami akan melihat kaisar yang menarik dan saya memiliki harapan yang tinggi untuknya," kata Jeff.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement