REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pensiunan di Inggris yang telah menyaksikan acara seperti Blue Planet dan Doctor Who secara gratis nanti harus mulai membayar. BBC mengatakan akan menghentikan izin gratis buat orang yang berusia di atas 75 tahun.
BBC, yang didanai dari pajak atas semua rumah tangga yang nonton televisi, mengatakan 3,7 juta pensiunan yang sebelumnya menerima izin nonton TV gratis nanti harus membayar ketika peraturan baru diberlakukan pada Juni 2020.
Namun setiap rumah tangga yang menerima Kredit Pensiun, satu bentuk kesejahteraan untuk meningkatkan penghasilan orang yang paling miskin, masih memenuhi syarat untuk akses gratis, kata Reuters, Senin (10/6). Biaya izin tahunan saat ini bernilai 154,50 poundsterling (195,81 dolar AS) buat satu televisi.
Tindakan tersebut tampaknya akan terbukti tidak populer. Lembaga penyiaran itu memiliki kehadiran sentral dalam kehidupan budaya Inggris, dan isi TV, radio dan daringnya menjangkau 92 persen warga setiap pekan.
"Meskipun riset menunjukkan pensiunan sekarang hidup lebih baik dibandingkan dengan mereka ketika konsesi pertama kali diberlakukan hampir 20 tahun lalu, fakta sederhana ialah banyak pensiunan masih hidup dalam kemiskinan --dan banyak ingin ditemani oleh BBC," kata Kepala BBC David Clementi.
BBC setuju dengan penyelesaian pendanaan dengan pemerintah. Pada 2015, lembaga penyiaran tersebut harus mengambil-alih biaya penyediaan izin gratis buat orang yang berusia di atas 75 tahun sampai 2020 sebagai bagian dari babak pendanaan terkininya.
Pada Senin BBC mengatakan rancangan yang diusulkan lembaga itu adalah cara pembiayaan yang paling efektif untuk membantu orang paling miskin tetap memiliki izin tanpa harus mengeluarkan sangat banyak biaya pada rancangan sehingga akan mengakibatkan pencabutan layanan.
BBC menyatakan dana yang tersedia buat layanan Inggris sudah 24 persen lebih rendah dibandingkan jika biaya izin naik seiring inflasi dari 2010. BBC memperkirakan rancangan baru tersebut akan menelan biaya sebanyak 250 juta pound (317 juta dolar AS) per tahun.
Ikuti Whatsapp Channel Republika