Jumat 14 Jun 2019 08:18 WIB

Semakin Banyak Kelompok Bersenjata di Kongo Menyerah

Kelompok bersenjata menyerah setelah pemimpin oposisi Kongo kini menjadi presiden.

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Presiden baru Kongo Felix Tshisekedi saat pelantikannya di Kinshasa, Kongo, Kamis (24/1).
Foto: AP Photo/Jerome Delay
Presiden baru Kongo Felix Tshisekedi saat pelantikannya di Kinshasa, Kongo, Kamis (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah pakar PBB mengatakan saat ini semakin banyak kelompok bersenjata di Kongo yang menyerah. Hal itu terjadi setelah pelantikan Felix Tshisekedi sebagai presiden baru negara itu. Ia selama ini dikenal sebagai pemimpin oposisi.

Dilansir di Fox News, Jumat (14/6), para pakar, yang telah memantau sanksi-sanksi yang diberikan PBB terhadap Kongo, menulis laporan kepada Dewan Keamanan, Kamis (13/6), mengatakan kelompok bersenjata telah menunjukkan kesediaan nyata untuk menyerah. Dengan demikian, perdamaian dan keamanan di negara Afrika itu dapat dipulihkan secepatnya.

Baca Juga

Meski demikian, tak menutup kemungkinan masih ada kelompok bersenjata, baik yang berasal dari dalam maupun luar Kongo yang bisa menimbulkan ancaman serius. Para pakar juga mengatakan mereka dapat beroperasi dengan memanfaatkan sumber daya alam di negara itu.

Menurut para pakar, kelompok bersenjata tersebut mampu terus membiayai kegiatan mereka dengan melakukan penambangan ilegal emas dan sejumlah mineral. Dalam beberapa kasus, pejabat Pemerintah Kongo disebut terlibat dalam hal pengalihan mineral yang telah melanggar resolusi dewan PBB.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement