REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah pakar PBB mengatakan saat ini semakin banyak kelompok bersenjata di Kongo yang menyerah. Hal itu terjadi setelah pelantikan Felix Tshisekedi sebagai presiden baru negara itu. Ia selama ini dikenal sebagai pemimpin oposisi.
Dilansir di Fox News, Jumat (14/6), para pakar, yang telah memantau sanksi-sanksi yang diberikan PBB terhadap Kongo, menulis laporan kepada Dewan Keamanan, Kamis (13/6), mengatakan kelompok bersenjata telah menunjukkan kesediaan nyata untuk menyerah. Dengan demikian, perdamaian dan keamanan di negara Afrika itu dapat dipulihkan secepatnya.
Meski demikian, tak menutup kemungkinan masih ada kelompok bersenjata, baik yang berasal dari dalam maupun luar Kongo yang bisa menimbulkan ancaman serius. Para pakar juga mengatakan mereka dapat beroperasi dengan memanfaatkan sumber daya alam di negara itu.
Menurut para pakar, kelompok bersenjata tersebut mampu terus membiayai kegiatan mereka dengan melakukan penambangan ilegal emas dan sejumlah mineral. Dalam beberapa kasus, pejabat Pemerintah Kongo disebut terlibat dalam hal pengalihan mineral yang telah melanggar resolusi dewan PBB.