Kamis 20 Jun 2019 10:54 WIB

Tersangka Dalang Penembakan Pesawat MH17 Akhirnya Diketahui

Pesawat Malaysia Airline MH17 ditembak dan menewaskan 298 orang.

Rep: Philip Williams And Jack Hawke/ Red:
abc news
abc news

Para penyidik di Belanda menyebut empat orang yang akan dijadikan tersangka penembakan yang menyebabkan jatuhnya pesawat Malaysia Airline MH17 dan menewaskan 298 orang termasuk 38 warga Australia.

Penembakan Pesawat MH17

Sebuah tim investigasi bersama (JIT) menyatakan tiga warga Rusia yaitu Igor Girkin, Sergei Dubinsky dan Oleg Poelatov serta seorang warga Ukraina Leonid Kharchenko akan didakwa oleh pengadilan Belanda pada Maret 2020.

Baca Juga

Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 itu sedang terbang di atas wilayah udara Ukraina Utara - ketika itu dikuasai kelompok separatis pro-Rusia - ketika ditembak jatuh dengan rudal darat ke udara jenis BUK.

Ketua tim penuntut Fred Westerbeke mengatakan keempat orang ini bertanggung jawab membawa alat peluncur rudal BUK-M1 itu ke sebuah lapangan di Pervomaisky di Ukraina Timur dimana rudal itu ditembakkan.

Dia mengatakan keempat tersangka yang diperkirakan sekarang tinggal di Rusia dan Ukraina akan masuk dalam daftar buruan internasional.

Dalam reaksinya Departemen Luar Negeri Rusia mengatakan "tuduhan tidak berdasar dari JIT bahwa personel militer Rusia terlibat penembakan MH17 tidak terbukti sama sekali".

"Sekali lagi tuduhan tanpa dasar diarahkan kepada Rusia, dalam usaha menjatuhkan nama Federasi Rusia di mata dunia internasional," demikian pernyataan Kemenlu Rusia.

Kepala Kepolisian Belanda Wilbert Paulissen mengatakan permintaan ekstradisi tidak akan dibuat karena UU Rusia dan Ukraina tidak mengijinkan warga negara mereka diekstradisi untuk menjalani pengadilan kriminal.

Oleh karena itu, para tertuduh ini akan disidangkan tanpa kehadiran mereka (in absentia), dengan sidang akan dimulai di Den Haag 9 Maret tahun 2020.

 

Ketua tim penuntut Fred Westerbeke mengatakan berdasarkan penyelidikan, mereka bersimpulan bahwa Rusia memainkan peran dalam tragedi ini karena menyediakan rudal yang digunakan untuk menembak jatuh MH17.

"Federasi Rusia belum pernah menyampaikan apapun dan ini merupakan tamparan bagi para keluarga korban, dan saya menyerukan kepada mereka untuk mulai bekerja sama," kata Westerbeke.

"Kami memiliki bukti bahwa Federasi Rusia terlibat dalam tragedi ini, dalam tindak kriminal ini." Westerbeke mengatakan tiga tertuduh warga Rusia tersebut memiliki latar belakang militer dan intelejen.

Igor Girkin (48 tahun) adalah mantan kolonel di Badan Keamanan Federal Rusia (FSB), Sergei Dubinsky (56 tahun) pernah menjadi staf Dinas Intelejen Militer Rusia, dan Oleg Poelatov (52 tahun) adalah mantan tentara di unit komando khusus yang dikenal dengan nama GRU.

Sementara seorang warga Ukraina Leonid Kharchenko (47 tahun) menurut Westerbeke tidak memiliki latar belakang militer.

 

Walau JIT menuduh keempat orang ini bertanggung jawab membawa peluncur rudal ke kawasan tersebut, mereka belum bisa mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab menembakkan rudal ke pesawat yang nahas tersebut.

"Kami memperkirakan bahwa kami masih akan bisa mengumpulkan lebih banyak bukti dan lebih banyak tertuduh." kata Kepala Polisi Belanda Wilbert Paulissen.

Pesawat Malaysia Airlines Boeing 777 dengan nomor penerbangan MH17 itu sedang dalam perjalanan dari Amsterdam (Belanda) ke Kuala Lumpur di bulan Juli 2014 ketika ditembak oleh separatis pro-Rusia di wilayah Ukraina Timur.

Seluruh 298 yang berada di dalam pesawat ketika itu tewas termasuk 38 warga Australia.

Sebuah tim penyelidik internasional dari Australia, Belgia, Malaysia, Belanda dan Ukraina tahun lalu menyimpulkan bahwa militer Rusia memainkan peran penting dalam menyediakan rudal itu kepada pihak separatis.

Rusia membantah keras terlihat dalam insiden tersebut. Tahun lalu, Moskow menyalahkan pihak Ukraina atas insiden tersebut, dan mengatakan rudal itu dikirim ke Ukraina di masa Soviet dan tidak dikembalikan ke pihak Rusia.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement