REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pejabat militer Iran memperingatkan tentang potensi menyebarnya konflik di kawasan Teluk. Pernyataan itu muncul di tengah ketegangan hubungan antara Iran dan Amerika Serikat (AS).
Mayor Jenderal Gholamali Rashid mengungkapkan, setiap konflik di Teluk dapat menyebar tak terkendali. "Jika konflik pecah di kawasan itu, tak ada negara yang akan mampu mengatur ruang lingkup dan waktunya," ujarnya pada Ahad (23/6).
Dia menilai, Pemerintah AS juga harus memperhatikan hal tersebut. Pemerintah Amerika harus bertindak secara bertanggung jawab untuk melindungi nyawa pasukannya dengan menghindari pelanggaran di wilayah itu.
Pernyataan terakhir Rashid dinilai berkaitan dengan peristiwa masuknya kapal nirawak atau drone AS ke wilayah udara Iran pada Kamis (20/6). Drone bernama Global Hawk itu kemudian ditembak jatuh oleh pasukan Iran. Namun AS mengklaim drone-nya terbang di zona udara internasional
Setelah insiden tersebut, Trump dilaporkan sempat memerintahkan militer AS untuk menyerang Teheran. Namun dia membatalkannya pada menit-menit akhir menjelang pelaksanaan eksekusi.
Menurut para pejabat Iran, Trump kemudian menawarkan pembicaraan. Mereka mengatakan Trump telah mengirim pesan kepada Pemerintah Iran.
"Dalam pesannya, Trump mengatakan dia menentang setiap perang dengan Iran dan ingin berbicara dengan Teheran tentang berbagai masalah," kata salah satu pejabat senior Iran pada Jumat (21/6).