Rabu 10 Jul 2019 19:10 WIB

Jumlah Penduduk Jepang Turun Drastis Selama Satu Dekade

Hanya lima perfektur di Jepang yang populasi penduduknya tumbuh.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Anak sekolah di Jepang.
Foto: AP
Anak sekolah di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jumlah penduduk Jepang yang tinggal di negaranya per tanggal 1 Januari tahun ini menurun sebesar 433.239 jiwa atau 0,35 persen. Pemerintah mencatat dari pengurangan itu, total angka jumlah penduduk menjadi 124.776.364 yang menurun selama 10 tahun berturut-turut.

Dilansir Japan Times, penurunan tersebut merupakan penurunan terbesar, baik dari segi jumlah maupun persentase. Angka itu dirilis oleh kementerian urusan dalam negeri Jepang, Rabu (10/7). Angka-angka tersebut didasarkan pada data dalam sistem registrasi penduduk negara Jepang. 

Baca Juga

Sementara populasi yang tumbuh hanya di lima prefektur di Jepang. Prefektur Aichi mencatat penurunan populasi sebanyak 4.719. Hal itu merupakan penurunan pertama sejak statistik saat dimulai pada 1968.

Populasi gabungan di tiga wilayah terpadat di Tokyo, Nagoya dan Osaka, turun sebanyak 13.547. Hal itu juga menandai penurunan pertama sejak dimulainya data yang sebanding pada 1975.

Pertumbuhan populasi di wilayah Tokyo, yang juga mencakup prefektur Saitama, Chiba, dan Kanagawa, diimbangi oleh penurunan di daerah Nagoya dan Osaka. Daerah Nagoya terdiri atas prefektur Aichi, Gifu, dan Mie, sedangkan daerah Osaka meliputi prefektur Osaka, Kyoto, Hyogo dan Nara.

Populasi meningkat di Tokyo dan tiga prefektur di wilayah metropolitan. Prefektur Okinawa paling selatan adalah satu-satunya yang menandai peningkatan populasi alami.

Sementara prefektur Akita mengalami penurunan populasi terbesar 1,48 persen, diikuti oleh prefektur Aomori dengan 1,28 persen dan prefektur Iwate dengan 1,17 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement